Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Diselewengkan

487 Drum Premium di Singkep Habis dalam Lima Hari
Oleh : Ardi/Widodo
Selasa | 09-08-2011 | 10:21 WIB
spbb_sei.bulluh.jpg Honda-Batam

SPBB Lingga salurkan 487 drum premium ke Singkep untuk kebutuhan dua minggu, ternyata habis dalam tiga hari. (Foto: Juhari)

LINGGA, batamtoday - Sebanyak 487 drum premium yang disuplai khusus bagi Kecamatan Singkep langsung ludes dalam kurun waktu tiga hari. Hal ini menjadi satu pertanyaan besar bagi masyarakat mengingat jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan untuk dua minggu.

"Ini tidak wajar dan aparat terkait harus selidiki," kata Jon Kosmos dari LSM Peduli kepada batamtoday, Selasa, 9 Agustus 2011.

Jon mengatakan berdasar penelusuran yang dilakukan oleh lembaganya, Kabupaten Lingga telah mendapatkan pasokan 180 ton premium pada tanggal 3 hingga 6 Agustus 2011 untuk Singkep dan ditambah 40 drum pada 7 Agustus lalu, sehingga total mencapai 487 drum.

Dari pasokan itu, lanjutnya, setiap kios pengecer premium yang terdaftar dan memiliki Delivery Order (DO) mendapatkan jatah dua drum serta konsumen 'dijatah' masing-masing dua liter setiap pembelian dengan harga per liter mencapai Rp10 ribu hingga Rp25 ribu tergantung ketersediaan.

Hal inilah yang menjadi tanda tanya besar bagi Jon lantaran cepat habisnya pasokan premium itu. Menurutnya masalah ini seharusnya menjadi perhatian serius dari lintas terkait dan meminta agar segera lakukan pemeriksaan lapangan dan bagaimana fakta pendistribusian sampai ke pengecer.

Jon juga mempertanyakan dasar pembuatan rekomendasi yang dikeluarkan pihak Disperindagkop Lingga karena ada temuan kios yang tidak dapat premium sama sekali dan terdapat pemegang rekomendasi yang tidak punya kios.

Akibatnya, seperti yang terjadi dengan Azuan, pemegang rekomendasi dan pemilik salah satu kios pengecer yang justru terpaksa menutup kiosnya karena tak kebagian premium. Hal ini sudah dilaporkan pada pihak agen dan ditanyakan pada sopir yang bersangkutan.

“Selama ini kami hanya percaya kepada sopir truk untuk mendapatkan DO tidak langsung ke agen penyalur. Alhasil kami tidak dapat pasokan premium itu walaupun pihak agen mengatakan sangat cukup. Kami akan mengecek kepada para sopir itu, dikemanakan premium tersebut sehingga terjadi seperti ini," ungkap Azuan.

Sementara itu, informasi yang diperoleh batamtoday dari pihak SPBB yang diverifikasi ke Pangkalan Pertamina Sei Buluh diketahui jumlah pengeluaran premium telah sesuai dengan DO yang dipegang angkutan.

Hasil lain ditemukan bahwa untuk pendistribusian premium yang dibawa sekitar 15 angkutan, terdapat satu truk tangki bernopol BP 6073 LA yang mengangkut 134 drum atau 27,5 persen dari total premium yang beredar di Singkep. Sementara truk tangki yang lain rata-rata mengangkut 20 drum.

"Inilah yang harus diselidiki karena sangat kental dengan penyelewengan," pungkas Jon.