Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banjir, Siswa SMPN 28 Belajar di Masjid
Oleh : ali/ sn
Senin | 08-08-2011 | 17:19 WIB
smp28.jpg Honda-Batam

SMP Negeri 28. Tampak kursi-kursi yang dijejer bekas terkena lumpur. batamtoday/ ali

BATAM, batamtoday - Lagi-lagi SMPN 28 kebanjiran. Usai banjir, kondisi sekolah pun berlumpur. Tak mau becek-becek, kegiatan belajar mengajar digelar di masjid dan tenda.


Sudah langganan, begitu hujan deras tiba, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 28, Taman Raya, Batam Center, selalu kebanjiran. Namun, tak seperti biasanya, banjir kali ini --Senin 8 Agustus 2011, membuat kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke masjid Baitul Makmur. "Kami terpaksa belajar di sisi, karena kelas kami tergenang lumpur," ujar Adam Januar, siswa  kelas 9 kepada batamtoday.

Murid-murid mengungsi untuk belajar di Masjid Baitul Makmur, Taman Raya tahap 3. "Kami belajar di masjid. Kelas kami sudah tidak bisa digunakan karena banjir yang disebabkan oleh proyek pembangunan sebelah gedung kami," ujar Siti, yang diiyakan oleh Mira dan Tosi, yang baru pulang belajar dari tempat ibadah.

Selain itu, belajar mengajar juga dilakukan di tenda dekat sekolah. Tenda yang berada di depan sekolah itu dibangun oleh warga Taman Raya, bertuliskan "Warga Taman Raya Dukung Pendidikan".

"Tenda ini merupakan bagian dari kepedulian warga tentang pendidikan, yang dipergunakan sejak pagi tadi," kata Mardi, kepala sekolah SMPN 28 usai proses belajar mengajar di luar sekolah.

Mardi menyebutkan, sekolah di bawah kepemimpinannya ini sudah mulai digenangi air sejak 2 tahun lalu, dikarenakan pembangunan proyek perumahan di sekitar sekolah. Sehingga, pada saat hujan, murid dan guru terpaksa harus bergotong royong membersihkan sekolah.

Salah satu penyebab banjir, lanjut Mardi, dikarenakan saluran pembungan air ke laut tersumbat oleh pekerjaan proyek yang ada di gedung sebelah kanan. "Air pembuangan ke laut tersumbat oleh proyek yang ada di sekitar sekolah kami, sehingga kalau hujan sedikit saja, sekolah kami pasti kebanjiran."