Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Obesitas 'Penyebab' Naiknya Kasus Kanker
Oleh : Redaksi
Jum'at | 08-01-2016 | 09:22 WIB
obesitas_by_bbc.jpg Honda-Batam
Ilustrasi obesitas. (Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, London - Peningkatan jumlah pengidap obesitas dan berat badan yang tidak sehat dapat dikaitkan dengan jumlah kasus kanker tambahan yang mencapai 670.000 dalam 20 tahun ke depan, menurut kajian lembaga Inggris.


Penelitian terbaru menunjukkan obesitas terkait dengan beberapa jenis kanker, antara lain kanker esofagus (tenggorokan), rahim, dan tumor usus.

Dalam studi ini, sejumlah peneliti menggunakan sistem pemodelan komputer, bersama-sama dengan data kesehatan di masa lampau dan sekarang, untuk memprediksi dampak dari obesitas selama 20 tahun ke depan.

Hasil penelitian mereka menunjukkan peningkatan jumlah orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas akan berkontribusi terhadap 4,6 juta kasus tambahan penyakit diabetes tipe-2 dan 1,6 juta kasus tambahan penyakit jantung pada 2035.

Dan para ahli memperkirakan hal ini dapat menyebabkan meningkatnya biaya tambahan sebesar £2,5 miliar untuk Layanan Kesehatan Nasional Inggris pada tahun 2035.

Guna mencegahnya, lembaga riset kanker Inggris dan forum kesehatan Inggris menyerukan sebuah laporan berisi sejumlah rekomendasi, termasuk seruan kepada stasiun-stasiun televisi untuk memotong sejumlah iklan yang menayangkan makanan tidak sehat.


Menjaga berat badan adalah hal yang paling penting yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko terkena kanker.
Rekomendasi lainnya ialah menetapkan pajak sebesar 20 sen per liter untuk minuman yang mengandung pemanis dan mengevaluasi bagaimana makanan itu diiklankan secara daring.

Profesor Susan Jebb, di Universitas Oxford, mengatakan meski ia menyambut sejumlah masukan untuk membatasi masalah obesitas, namun ia melihat laporan ini mengabaikan kebutuhan untuk mendanai orang-orang yang sudah mempunyai kelebihan berat badan.

"Kebanyakan orang tahu bahwa merokok dapat menyebabkan kanker, tapi untungnya, kebanyakan orang di Inggris sekarang tidak merokok. Dan bagi mereka, menjaga berat badan adalah hal yang paling penting yang dapat mereka lakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker," kata Jebb.

Para pejabat dari Departemen Kesehatan mengatakan mereka telah melarang iklan yang menampilkan makanan rendah gizi atau junk food selama program televisi untuk anak-anak berlangsung dan akan meluncurkan strategi obesitas anak-anak dalam waktu dekat.

Jika kecenderungan ini terus berlanjut, para ahli mengatakan, hampir tiga dari empat orang dewasa bisa memiliki kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2035 nanti, dan hal itu menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

Mengapa obesitas dikaitkan dengan kanker?

Ada sejumlah teori yang mencoba menjelaskan, di antaranya:

Jaringan lemak dapat menghasilkan jumlah kelebihan hormon tertentu yang dapat mengganggu pertumbuhan sel-sel normal.

Obesitas dapat menyebabkan peradangan pada jaringan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko jaringan tersebut menjadi kanker. 

Lemak bisa mengganggu langkah protein yang dirancang untuk menjaga pertumbuhan sel. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani