Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapal Hanyut, Warga Srilanka Ketakutan
Oleh : charles/ sn
Rabu | 03-08-2011 | 15:03 WIB
mv_alicia.jpg Honda-Batam

Warga Srilanka tetap bertahan di kapal MV Alicia.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Kapal MV Alicia yang bersandar di Tanjungpinang sempat hanyut. Penumpang yang ada di dalamnya, yakni warga Srilanka pun ketakutan. Di antara mereka tampak ada yang stres.

Tidak adanya penyelesaian dan masih bertahannya 87 imigran warga Srilanka di atas kapal MV Alicia membuat sejumlah aparat, khusunya Polair Polres Tanjungpinang, kerepotan. Selain menyita waktu dalam memberikan pengamanan, kapal MV Alecia tempat beratahan 87 warga Srilanka itu, beberapa kali nyaris hanyut, akibat jangkar kapal tersebut lepas.

Seorang anggota Satpolair Polresta Tanjungpinang, yang tak mau disebut namanya, mengatakan bahwa dalam beberapa hari ini, pihaknya terpakasa kerepotan akibat kapal MV Alicia itu hanyut.

"Kemarin pas hujan pula, jangkar kapalnya lepas, hingga kapalnya hanyut, hingga ke arah pulau penyengat. Terpaksa kita turun dan membantu agar jangkar kapal diturunkan pada karang yang ada di laut," ujarnya, Rabu 3 Agustus 2011.

Bahkan, tambah sumber tadi, hingga saat ini sejumlah warga Srilanka di MV Alicia juga terlihat stres. Mereka bertengkar antara satu dengan yang lainnya. Dan hal ini, akan menambah kekhawatiran polisi dalam melakukan penjagaan. Polisi khawatir akan adanya penganiayaan dan sebagainya.

"Kita berharap, hendaknya pihak pemerintah dapat lebih tegas. Apakah kita tetap menampung atau memberlakukan aturan dan Undang-Undang Keimigrasian yang berlaku," ujar sumber tersebut.

Kakanim Tanjungpinang Hasan Basri melalui Kasi Pengawasan dan Penindakan Orang Asing Poltak M Simanjuntak mengatakan, bahwa selama ini sejumlah permintaan warga Srilanka itu telah dipenuhi. Tetapi ketika perwakilan Srilanka kembali meminta agar UNHCR dan pemerintah dapat menghadirkan Duta Besar Selandia baru, membuat UNHCR dan Kementerian Luar Negeri Indoensia jengkel dan menyatakan tidak akan mau memenuhi kinginan ke 87 warga Srilanka tersebut.

"Saat ini, sifatnya kita melakukan pemantauan. Setelah dalam pertemuan kemarin tidak ada kesepakatan, pihak UNHCR dan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri yang datang ke Indonesia juga merasa jengkel, dan menyatakan tidak bisa memenuhi keinginan para imigran untuk mendatangkan Dubes Srilanka," ujar Simanjuntak.