Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasrat Makan Berlebihan Datangnya dari Otak
Oleh : sn
Sabtu | 30-07-2011 | 08:09 WIB
zzz.jpg Honda-Batam

PKP Developer

ilustrasi

BATAM, batamtoday - Tak semata-mata karena lapar, lalu orang makan makanan berlemak. Namun, pemicu utama hasrat makan berlebihan bermula dari otak.

Hasil penelitian tim dari University of Cologne, Jerman, menunjukkan keinginan makan makanan berlemak memang dipicu kondisi otak dan level insulin serta leptin dalam tubuh.

Dr Praveen Gupta, ahli saraf dari Rumah Sakit Artemis, India, mengungkapkan hal ini karena hanya dengan melihat makanan, otak akan aktif membangkitkan hasrat makan.

"Hanya karena mengabaikan informasi kesehatan, sangat mudah bagi otak untuk meyakinkan Anda mengonsumsi makanan yang tidak sehat," katanya seperti dikutip healtmeup.com.

Kondisi otak merupakan faktor penting dalam menentukan kebiasaan makan, termasuk seberapa banyak makanan yang dikonsumsi. Pikiran dan perasaan dapat membawa perubahan neurotransmitter dan lingkungan kimia di otak yang mengatur rasa lapar, kenyang dan pencitraan tubuh.

Makan memang kebutuhan biologis, tetapi kita juga harus memiliki pertimbangan psikologis ketika memilih dan mengonsumsi makanan. Sikap yang muncul karena dorongan psikologis ini memengaruhi cara kita menafsirkan makanan, termasuk rasa lapar dan kenyang dan bisa menyebabkan gangguan kebiasaan makan.

"Beberapa orang bisa jadi pecandu makanan karena kondisi psikologis. Mereka menjadikan makanan seperti obat penenang, yaitu sangat membutuhkan makanan ketika mengalami tekanan emosi yang kuat," kata psikolog klinis Dr Pulkit Sharma.