Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mindo Masih Diperiksa Intensif Propam

Untuk Kepentingan Penyidikan, Mabes Polri Belum Umumkan Hasil Otopsi
Oleh : Surya Irawan
Jum'at | 29-07-2011 | 17:30 WIB

JAKARTA, batamtoday -Divisi Propam Mabes Polri masih memeriksa intensif Kasubdit Ditreskrimus Polda Kepulauan Riau (Kepri) AKBP Mindo Tampubolon, yang diduga terlibat pembunuhan istrinya, Putri Mega Umboh (25) di Batam beberapa waktu lalu. Saat ini autopsi terhadap terhadap jenazah masih dalam proses penyelesaian

"Mindo masih nggak ngaku membunuh istrinya, tapi pemeriksaan masih belum selesai. Kita akan lakukan pemeriksaan lanjutan di Polda Kepri," kata Anton Bahrul Alam, Kadiv Humas Mabes Polri di Jakarta, Jumat (29/7/2011).

Menurut Anton, Propam saat ini diterjunkan untuk menelusuri dan mengungkap misteri dalang pembunuhan Putri. Propam, lanjutnya, juga telah memeriksa saksi-saki yang mengetahui dugaan terlibatan Mindo. "Mindo sudah diperiksa Propam, saat ini dilanjutkan memeriksa saksi dan tujuh tersangka," katanya.

Anton menegaskan, untuk mengungkap otak pelaku pembunuhan Putri ini,  Polri telah melakukan otopsi terhadap jenazah Putri yang telah dimakamkan di Pesawaran, Lampung. "Soal jenazah istrinya sudah dilakukan diotopsi. Penyidik juga menemukan ada bercak darah  di satu ruangan rumah Mindo atau tempat kejadian perkara (TKP). Bercak darah tersebut diperiksa ke laboratorium dan forensik, karena diketahui bukan milik korban," katanya.

Kadiv Humas Mabes Polri ini mengatakan, ada tiga lokasi yang terdapat bercak darah, yang salah satu lokasinya ternyata berbeda. Bercak darah tersebut dikirim ke Puslabfor, untuk diperiksa apakah identik tersangka atau Mindo. "Darah itu kita temukan di satu tempat yang darahnya berbeda dengan korban," katanya.

Karena proses otopsi masih berlangsung, kata Anton, Mabes Polri belum bisa mengumumkan hasilnya ke publik demi kepentingan penyelidikan. Selain itu, Mabes Polri juga tidak mau ceroboh mengkaitkan keterliban AKBP Mindo Tambulon dalam kasus pembunuhan istrinya."Soal otopsi masih dalam proses. Perlu dibuktikan saja, dan belum tentu juga Mindo  terlibat," katanya. 

Seperti diketahui, sebelumnya jenazah Putri Mega Umboh, pada Selasa (26/7) lalu telah diautopsi oleh Tim Gabungan Penyidik Forensik Mabes Polri, Polda Kepri, dan Polda Lampung. Otopsi dilakukan di pemakaman TPU Yayasan Budi Luhur, Negeri Sakti, Gedongtataan, Pesawaran, Lampung.

Sebelumnya, Kepala Biro Pertanggungjawaban Profesi, Divisi Propam Mabes Polri, Brigjen Pol. Yotje Mende, mengungkapkan adanya kecurigaan tentang keterlibatan keterlibatan oknum perwira polisi dalam pembunuhan Putri.

“Kami juga mengarah ke situ (dugaan keterlibatan oknum perwira, Red). Itu sebabnya dilakukan otopsi, supaya hasilnya bisa dicocokkan dengan keterangan tersangka (Ujang). Kebetulan, saat kejadian belum diotopsi,” ujar Yotje.

Putri ditemukan terbunuh pada Sabtu (26/6) lalu di sebuah jurang di kawasan Telaga Punggur, Batam. Anak mantan Kapoltabes Pekanbaru James Umboh itu tewas saat tengah hamil tiga bulan. Putri kemudian dibantai dalam mobil Nissan X Trail BP 24 PM milik suaminya dengan empat luka tusukan di bawah payudara dan lehernya digorok. Mayatnya kemudian dimasukkan ke dalam koper merah lalu dilakban dan dibuang ke jurang dekat SMPN 17 Telaga Punggur.

Dalam kasus ini polisi telah menetapkan tersangka antara lain Ros yang tak lain pembantu rumah tangga di rumah AKBP Mindo Tampubolon. Tersangka lain adalah Ujang yang tak lain kekasih Ros

Selain itu, penyidik Ditreskim Polda Kepri bertugas menangani kasus pembunuahn Putri menemukan fakta baru setelah membuah BAP kedua terhadap seluruh tersagka yang telah ditetapkan, yakni munculnya nama Mr X yang diduga sebagai otak pelaku. Mr X ini diduga adalah Kasubdit II Ditreskrimus Polda Kepri AKBP Mindo Tampubulon, yang tak lain adalah suami Putri Mega Umboh.

Dalam pemeriksaan, Ujang dan Ros selaku pelaku utama mengaku sebelum melakukan pembunuhan sudah merencanakan dengan orang yang mengorder pembunuhan itu, menetapkan Hotel Bali sebagai tempat persembunyian dan memilih hutan Punggur Batam, Kepri sebagai lokasi tempat pembuangan mayat Putri. 

Sang pengorder pembunuhan Putri bersama Ujang mendatangi lokasi tempat pembuangan jenazah Putri di hutan Punggur dan menentukan Hotel Bali sebagai tempat persembunyian sebelum menghabisi nyawa Putri. Bahkan sang pengorder ini juga yang menentukan lokasi tempat ditinggalkannya mobil Mindo yang tidak jauh jaraknya dari Polsek Nongsa.

Sang pengorder ini juga sempat dilihat Suprianto, seorang sekuriti yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut saat akan bertugas, Jumat (24/6/2011) lalu. Sang pengorder itu terlihat berdiri di halaman rumah Mindo sebelum menghilang bersama mobil korban sendiri, saat itu menggunakan baju kaos oblong warna hitam dan menggunakan celana pendek.