Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Kebutuhan Riil Beras untuk Tanjungpinang Setiap Bulan
Oleh : Habibi
Selasa | 10-11-2015 | 16:57 WIB
Beras-Bulog.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto mengatakan, kebutuhan beras di Tanjungpinang sebanyak 2.315 ton per bulan.

Sementara beras domestik hanya bisa memasuk 60 persen dari pada kebutuhan tersebut, sehingga untuk mencukupi dibutuhkan beras impor. "Ada sekitar 1.315 ton pasokan beras kita ditopang oleh beras domestik, selebihnya dibantu oleh beras impor. Namun jumlah beras domestik itu belum termasuk pengecer, sekitar 30 sampai 40 persen lah kita dibantu beras impor," ujar Teguh saat dikonfirmasi, Selasa (10/11/2015).

Oleh sebab itu, Teguh pun senada dengan Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, meminta kelonggaran kepada Bea Cukai terkait impor beras, khususnya di Kota Tanjungpinang dan Kepulauan Riau umumnya.

Terkait kelangkaan, Teguh mengaku belum, kondisi beras masih aman di Tanjungpinang. Namun kenaikan harga ini disebabkan beberapa faktor, sehingga harga beras impor alami kenaikan sementara kondisi masih aman.

"Sebenarnya dari distributor jika memang tidak ada beras impor ya tutup sekalian, mereka berani setok banyak beras domestik, namun jika memang impor masih berjalan, ya mereka tidak berani," ujar Teguh.

Hal itu juga dipengaruhi animo masyarakat yang memang lebih menyukai beras impor ketimbang lokal. Padahal, kata dia, beras impor itu masuk katagori beras medium yang kualitasnya sama dengan beras lokal merk Padang Raya.

Untuk itu, senada dengan Lis, pihaknya telah menyurati gubernur untuk merundingkan dengan Presiden RI, Joko Widodo, khusus untuk Provinsi Kepri, agar dibuka kran impor beras.

"Kita sudah surati, tidak hanya beras, gula juga demikian, karena kondisinya sama 2 jenis kebutuhan pokok ini," ujar Teguh.

Editor: Dodo