Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Memalukan, Pegawai Kemenag Bintan Cabuli Siswi SLTA
Oleh : Harjo
Sabtu | 24-10-2015 | 08:44 WIB
AN_pegawai_Kemenag_Tersangka_kasus_pencabulan_siswi_SMA.jpg Honda-Batam
Ans, oknum PNS di Kemenang Kabupaten Bintan yang telah mencabuli Bunga. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Ans alias Ad, seorang oknum pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bintan, terpaksa harus berurusan dengan pihak kepolisian, Jum'at (23/10/2015).

Pasalnya, Ans dilaporkan atas perlakuan bejatnya yang telah tega menggauli anak di bawah umur, sebut saja Bunga (15) siswi di salah satu SMA di Bintan.

Ironisnya, tersangka Ans yang diketahui pernah menjadi  guru agama korban, waktu korban masih mengeyam pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) di wilayah Bintan.

Tersangka mengakui, sudah menggauli mantan siswinya sudah lebih dari satu kali dan dilakukan di dalam mobil milik pribadi tersangka.

" Sudah dua kali saya  melakukannya di dalam mobil," Andre di dalam sel tahanan Mapolsek Bintan Timur.

Peristiwa tersebut baru diketahui orang tua korban pada Jum'at (23/10/2015) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Pada saat itu Bunga diketahui raib dari kamarnya setelah diajak kabur oleh tersangka Ans menggunakan sebuah mobil berwarna biru.

Ibu korban yang ditemui di sebuah ruangan penyidik Mapolsek Bintan Timur menceritakan, anaknya telah dibawa kabur oleh tersangka menggunakan sebuah mobil berwarna biru.

Sambil menutup wajahnya dengan jilbab, perempuan itu mengatakan, sejak Kamis (22/10/2015) sore, dirinya telah mencurigai sebuah mobil yang lalu lalang di depan rumahnya sampai larut malam. Meski curiga, namun keluarga EL tak dapat berbuat banyak, dan hanya memastikan anak pertamanya itu tetap berada dalam kamarnya.

"Saya sudah curiga sejak sore hari, karena mobil itu melintas terus di depan rumah," ungkapnya.

Hari yang semakin larut, membuat hampir seluruh penghuni rumah semakin terkantuk dan memutuskan untuk beristirahat. Namun, tepat Jum'at waktu dini hari, sang ibu pun terbangun karena hendak buang air ke kamar mandi. Terlintas dalam benak ibu dua anak itu untuk mengecek anak pertamanya di dalam kamar.

"Pas saya bangun mau buang air, saya lihat kamar anak saya kok nggak ada. Saya langsung kasih tahu suami saya," beber perempuan itu sambil meneteskan air mata.

Tak puas dengan keberadaan anaknya yang seakan raib tanpa jejak, akhirnya sang ayah mencoba untuk mencarinya dengan menggunakan sepeda motor. Namun apalah daya, tepat di tengah perjalanan kawasan waduk Kolong Enam Kijang, mobil yang awalnya dicurigai oleh sang ibu benar terlihat melintas dan langsung raib dengan kecepatan yang tinggi.

"Kita mencari mobil biru yang sudah saya curigai, dan kehilangan pas di waduk Kolong Enam, kami kehilangan jejak," ceritanya sambil tersedu-sedu.

Upaya pencarian terus dilakukan, sampai hampir satu jam lebih mencari di sepanjang jalanan Dompak yang menghubungkan Kijang dengan Kota Tanjungpinang. Namun tak terlihat mobil biru yang diduga kuat telah membawa anaknya kabur dari rumah itu. Akhirnya, kedua orang tua korban  memutuskan untuk kembali ke rumahnya.

Sang ibu terus melakukan panggilan telpon yang ditujukan kepada nomor telpon genggam anaknya, namun tak ada jawaban. Hingga, tepat pukul 03.00 WIB, ibunya melihat ada dua sepeda motor berhenti di depan rumahnya.

"Anak saya diantarkan oleh dia (tersangka-red) dengan dua sepeda motor bersama temannya si tersangka itu. Saya sempat menanyakan sama anak saya dari mana, tapi dia diam saja," kata sang ibu.

Atas kejadian yang menimpa anaknya itu, kepada orang tuanya, korban  mengaku hendak berhenti dari sekolahnya lantaran merasa malu atas adanya kejadian bejat tersebut. "Katanya dia mau berhenti saja dari sekolah," sambungnya sambil tak henti menetaskan air mata.

Sementara itu, Kapolsek Bintan Timur, Ajun Komisaris Polisi  Dandung Putut Wibowo mengatakan, penangkapan tersangka dilakukan pada Jum'at pagi setelah mendapat laporan dari orang tua korban. Dandung juga membenarkan bahwa tersangka merupakan pegawai di Kantor Kemenag Bintan.

"Kita sudah amankan dan kita sudah lakukan proses hukum sesuai aturan, kini tersangka masih kita tahan di sel," kata Dandung di Mapolsek Bintan Timur. 

Editor: Dardani