Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

24 Juta Lansia di Indonesia Perlu Diperhatikan
Oleh : Redaksi
Kamis | 21-07-2011 | 11:55 WIB

JAKARTA, batamtoday - Tahun 2011 ini Indonesia menghadapi beban ganda (double burden) yakni, kenaikan jumlah kelahiran yang cukup tinggi dan kenaikan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) yang berusia 60 tahun ke atas karena usia harapan hidup yang semakin panjang bisa mencapai 77 tahun.

Demikian dikatakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), DR Dr Sugiri Syarief.

Jika selama ini pemerintah cenderung fokus pada penanganan jumlah kelahiran, maka kenaikan jumlah lansia seperti harus diperlakukan sama. Apalagi dalam sensus penduduk yang dilakukan secara nasional pada 2010 lalu menunjukan kenaikan jumlah lansia yang cukup significan.

"Kalau pada tahun 1960-an dan 1970-an penduduk lansia mungkin hanya sekitar 2 persen, saat ini sudah menjadi sekitar 10 persen (dari 238 juta jiwa)," ujarnya.

Dari total penduduk Dunia yang saat ini diperkirakan mencapai 7 miliar jiwa dan 1 miliar diantaranya penduduk lansia. Indonesia menempati peringkat ke empat di dunia dengan jumlah penduduk lansia mencapai 24 juta jiwa.

Masalah warga lanjut usia ini dapat menjadi masalah besar atau peluang yang tidak kalah besarnya. Pertambahan jumlah penduduk usia lanjut akan menyebabkan berubahnya berbagai sendi kehidupan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, seperti kebutuhan hidup, makanan dan minuman.

Untuk itu, perlu adanya strategi persiapan dan pemberdayaan bagi lansia agar dapat tetap aktif dan berkarya.

"Lansia jangan ditolak karena jalannya lambat, suara tidak keras. Tetapi karena jumlahnya banyak, ini perlu ditangani secara komprehensif," pungkas DR Dr Sugiri Syarif.