Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ungkap Trafficking Lintas Daerah, Polda Kepri Koordinasi dengan Polda Jatim
Oleh : Hadli
Sabtu | 15-08-2015 | 12:29 WIB
trafficking_ilustrasi.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Proses penyelidikan dugaan perdagangan orang melalui modus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menggunakan biro perjalanan masih terus dilakukan polisi. Untuk mengungkap kasus tersebut, Polda Kepri berkoordinasi dengan Polda Jatim. 

"62 calon TKI tersebut sudah kita pulangkan setelah berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk Dinas Sosial. Korban dijemput oleh Polda Jatim," ujar Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepri, Komisaris Besar Polisi, Adi Karya Tobing, Sabtu (15/8/2015). 

Korban masih dimintai keterangannya satu per satu oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jatim. Satu persatu dimintai keterangannya terkaiat bagai mana dari kampung halaman bisa sampai di Batam, termasuk kepaa siapa saja korban berhubungan untuk menjadi calon TKI. 

"Pemasok atau pelaku utama berada di Surabaya, makanya seluruh TKI akan diperiksa kembali untuk menjerat pelaku utama berinisial V," tuturnya. 

Lima orang yang turut diamankan, tiga orang sopir sudah dipulangkan, termasuk tiga unit angkutan umum. Sementara dua orang dari Travel PT Mahkota Sembilan masih ditahan beserta mobil travel yang digunakan saat mengiringi tiga angkutan umum keluar dari Bandara Hang Nadim Batam. 

"Seluruh korban asal dari Jatim, ada yang dari wilayah Sampang, NTT dan NTB dimana dikumpulkan seluruhnya disurabaya lalu dikirim melalui bandara juanda dan mengunakan travel di Batam. Modus ini yang masih kami selidiki," terangnya.

Para calon TKI ilegal ini sudah memperoleh paspor. Paspor mereka sudah disiapkan para sindikat dari masing-masing wilayah Kantor Imigrasi. Belum diketahui apakah paspor tersebut palsu atau dibuat di Kantor Imigrasi tidak melalui prosedur. 

Sementara dua dari 64 calon TKI yang diamankan masih di bawah umur. Keduanya, Zaki (15) dan Aini (12) sudah dititipkan di Shelter Anak (eks Rutan Baloi). Ibu Aini yang turut diamankan mengatakan, anaknya turut serta ke Malaysia karena ingin menjumpai bapaknya yang sudah beberapa tahun tidak pulang sebagai TKI. 

"Kita masih menunggu bapaknya yang di Malaysia, untuk memastikan cerita itu benar atau hanya pengalihan saja. Jika tersebukti melalui surat akte dan KK yang dibawa tentunya akan dikembalikan," ujar Adi.

Editor: Dodo