Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tamu dari Disdikpora Datang, Pemeriksaan Orangtua Arif Husein Terkendala
Oleh : Harjo
Kamis | 06-08-2015 | 21:10 WIB
ortu-husein.jpg Honda-Batam
Dodi Kuswanto (38), orangtua alm M Arif Husein (13) saat berada di ruang penyidik di Mapolsek Bintan Utara

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Pemeriksaan Dodi Kuswanto (38), orangtua almarhum Muhammad Arif Husein (13) yang diduga meninggal setelah sakit usai mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMPN 11 Bintan, oleh penyidik Satreskrim Polres Bintan dan Polsek Bintan Utara, terkendala karena kedatangan tamu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.

"Kita baru tiba di Polsek Bintan Utara, untuk memberikan keterangan kepada penyidik. Namun karena mendapatkan telpon dari dinas pendidikan, makanya kita bersama nenek almarhum pulang ke rumah diantar penyidik. Sayangnya setelah sampai kita ke rumah orang dinas, justru sudah pergi ke RSUD Tanjunguban, sehingga tidak sempat bertemu," ungkap Dodi kepada BATAMTODAY.COM di kediamannya, Perumahan Taman Surya Indah (TSI) Desa Teluksasah, Kecamatan Serikuala Lobam, Bintan, Kamis (6/8/2015).

Dodi menjelaskan saat di Polsek Bintan utara, memang sempat bertemu dengan penyidik. Namun belum sempat memberikan keterangan, terkait insiden di SMPN 11 Bintan, yang diduga sebagai penyebab kematian anaknya. "Kemungkinan besok kita kembai akan memberikan keterangan kepada penyidik, sesuai dengan apa yang pernah disampaikan oleh almarhum, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya," katanya.

Dodi mengakui, sebelumnya sempat lupa masalah hari terakhir almarhum sekolah. Dimana sebelumnya menyampaikan almarhum terakhir sekolah pada Selasa (28/7/2015), namun setelah diingatkan oleh nenek almarhum baru ingat kalau Rabu (29/7/2015) almarhum masih diantarnya ke sekolah menggunakan seragam olahraga yang baru.

"Saat Rabu malam, almarhum mengeluhkan sakit pada bagian rusuk sebelah kanannya. Setelah sebelumnya sudah dibawa berobat ke dr Rosita yang diberikan sejumlah obat.  Saat ditanya kenapa bisa sakit, almarhum mengaku telah ditendang oleh abang atau seniornya saat MOS. Kamis sampai Sabtu, almarhum sudah tidak masuk sekolah dan beristirahat di rumah," terangnya.

Lebih lanjut kembali menerangkan, saat istirahat di rumah, karena almarhum sering tidur seperti orang mengingau sempat dibawa ke Tanjungpinang dan Tanjunguban berobat alternatif. Namun saat berobat alternatif, almarhum hanya didoakan dan tidak diurut, hingga akhirnya pada Minggu sore dibawa ke RSUD Tanjunguban dan tanpa diduga nyawa almarhum sudah tidak tertolong.

"Apa yang kita sampaikan sesuai dengan apa yang pernah disampaikan almarhum sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Permasalahan keberatan untuk dilakukan otopsi terhadap jasad almarhum, kita memang keberatan karena tidak tega melihat anak menderita, karena memakan waktu lama dan jenazah korban memang harus secepatnya dikebumikan," tambahnya.

Editor: Dodo