Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terindikasi Ada Kejanggalan

Money Changer di Nagoya yang Dirampok Tak Dijaga Petugas Keamanan
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 24-07-2015 | 15:10 WIB
perampokan-money-changer.jpg Honda-Batam
Toko Planet Electronics di Nagoya, lokasi tempat penukaran uang (money changer) yang dirampok, kemarin.

BATAMTODAY.COM, Batam - Money charger yang terdapat di dalam toko Planet Elektronik, Nagoya, ternyata tidak dijaga petugas keamanan, seperti dari kepolisian maupun sekuriti, sehingga memudahkan perampokan terjadi.

"Tidak ada anggota polisi yang ditugaskan berjaga di lokasi, sehingga rawan terjadi kejadian seperti ini. Lokasi juga tidak ada sekuritinya," kata Kapolresta Barelang, Kombes Asep Safrudin, Jumat (24/7/2015) siang.

Sementara pantauan dan informasi yang didapat di lokasi, ada beberapa kejanggalan terkait kejadian tersebut. Seperti korban yang membawa uang dari bank dengan nilai melebihi Rp 2 miliar, tanpa adanya pengawalan kepolisian.

Padahal, jika membawa uang di atas Rp 100 juta dan bergerak di bidang jasa penukaran uang disarankan agar menggunakan jasa pengawalan, sehingga dapat meminimalisir perampokan atau pencurian.

Selain itu, menurut petugas parkir yang mangkal di sekitar lokasi, Jefri, saat kejadian korban tidak berteriak ada perampokan. Warga baru mengetahui ada kejadian saat salah seorang dari dalam toko melemparkan kursi ke arah mobil pelaku.

"Saat kejadian, situasi di sini ramai. Mobil pengunjung banyak parkir dan jalan dipenuhi pengendara. Kami baru tahu ada kejadian karena mendengar bunyi dari kursi yang dilempar ke arah mobil. Pas kami lari ke sana, mobil Toyota Avanza hitam sudah melaju kencang," kata Jefri di lokasi, Jumat siang.

Awalnya, ia bersama warga lain mengira bahwa kejadian itu hanya pertengkaran antara penghuni toko. Tapi setelah didekati, baru diketahui terjadinya perampokan. "Tidak ada yang berteriak kalau terjadi perampokan, makanya kami tidak tahu," lanjutnya.

Sementara mobil Toyota Avanza hitam yang dikendarai pelaku, menurutnya, memang sudah lama parkir di depan toko. "Saya lihat mobil itu parkir, dan saya kira mobil pengunjung, tapi tak pergi-pergi. Mobil itu parkir sudah lama di depan toko," terangnya.

Ia juga mengatakan, di lokasi tidak ada petugas keamanan yang berjaga. Bahkan seorang sekuriti pun tak ada. "Lokasi tidak dijaga polisi. Sekuriti juga tidak ada. Kalau menurut kami perampokannya terdengar aneh. Kalau korban berteriak, pasti warga bisa menangkap pelaku, apalagi dia menggunakan mobil," tuturnya.

Hingga saat ini, pintu teralis toko tersebut tampak dipasangi garis polisi (police line) dan tertutup rapat, tidak beroperasi. Sedangkan para karyawan dan pemilik toko, termasuk korban masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Barelang.

Editor: Dodo