Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BNNP Kepri Buru Sindikat Pengedar Ganja di Lapas Tanjungpinang
Oleh : Hadli
Senin | 15-06-2015 | 10:59 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Narkotika Nasional (BNNP) Kepri dikabarkan tengah memburu K, rekan Yusrizal bin Hasballah yang dilepas dalam kasus penangkapan narkotika jenis sabu seberat 352 gram di Perumahan Taman Anugerah Ideal Batam Center, Blok C no 1 Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota pada tanggal 6 Mei 2015 lalu. 

Informasi yang diperoleh BATAMTODAY.COM, pelaku K saat ditangkap mendapat perlindungan dari Yusrizal. Yusrizal pasang badan saat diperiksa penyidik. Dia mengatakan K tidak terlibat dalam transasi tersebut, karena hanya sebagai sopirnya. 

Penyidik yakin begitu saja dengan keterangan Yusrizal, meskipun K positif menggunakan sabu saat dites urine. Padahal, keduanya merupakan jaringan bandar narkotika Lapas Tanjungpinang. 

"Dia (K) hanya menjalani rehabilitasi inap beberapa minggu saja di BNNP Kepri, setelah itu dibebaskan," tutur sumber yang tidak bersedia disebut identitasnya belum lama ini. 

K, yang dibebaskan usai mendapat rehabilitasi gratis tidak lagi kunjung datang ke gedung BNNP Kepri di Batubesar, Kecamatan Nongsa untuk menjalankan wajib lapor sekali seminggu. Akibatnya, BNNP Kepri kelabakan sendiri. 

"Makanya kita diperintahkan lagi untuk mencari dia (K)," kata sumber lainnya lagi di BNNP Kepri yang membenarkan K tidak lagi ditahan, akhir pekan lalu. 

Kepala Bidang Berantas BNN Kepri, Abdul Hasim Panggabean berkilah. Menurut dia, pada saat pemusnahan barang bukti dua kasus narkoba senilai Rp 1 miliar, tersangka K masih dalam pengawasan di tahanan BNNP Kepri. Dalam pemusnahan sengaja tidak dihadirkan.

"K, ada dalam sel tahanan dan memang tidak kita keluarkan, hanya Y yang kita keluarkan dalam pemusnahan barang bukti ini," kilah AH Panggabean. 

Dari hasil pengembangan, kata dia, Yusrijal merupakan pengedar narkoba bhagian jaringan tahanan lapas Tanjungpinang. "Untuk saat ini kita terus melakukan‎ pengembangan agar bisa menangkap pengedar lainnya serta saat ini ada dugaan keterlibatan penjaga lapas," tutur Panggabean.

Editor: Dodo