Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gara-gara Sandal Jepit, Santri Ini Tewas Setelah 6 Hari Sekarat
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 27-05-2015 | 09:15 WIB
2015-05-27 09.23.56.jpg Honda-Batam
Kapolsek Sekupang, Kompol Rimsyahtono.

BATAMTODAY.COM, Batam - Hanya gara-gara sandal jepit, seorang santri di Pondok Pesantren Jami'atul Ulum Arrahman di Sekupang, SA (15) tewas setelah dianiaya kakak kelasnya, MZ (15).


Kapolsek Sekupang, Kompol Rimsyahtono, membenarkan kejadian di pesantren di wilayah hukumnya itu. Rimsyah, sapan akrabnya, juga mengaku, pihaknya telah mengamankan pelaku dan masih dalam peroses pemeriksaan.

"Kejadiannya pada Selasa (19/05/2015) lalu, sekitar pukul 10.00 WIB. Masalahnya sepele, karena sepasang sendal," ujar Rimsyah.

Rimsyah menjelaskan, permasalahan tersebut bermula saat korban SA tengah masak di dapur bersama temannya SE, FR, AS dan KL. Saat itu pelaku MZ mendatangi korban untuk meminjam sandal dengan alasan akan ke masjid mau tidur.

Namun korban tidak memberikan, dan pelaku langsung marah. "Pelaku langsung marah dan langsung menendang bagian belakang korban yang saat itu tengah memasak. Tapi korban sempat melawan," kata Rimsyah.

Tidak terima ditendang di bagian belakang, korban langsung membalas pukulan di wajah pelaku. Tapi MZ berhasil menangkis, pelaku pun langsung memukul bagian kepala dan menendang perut korban.

"Korban dipukul bagian muka sebanyak dua kali dan perut satu kali. Rekannya yang melihat langsung melerai. Korban langsung pergi ke kamar," kata Rimsyah.

Namun demikian, korban SA yang tinggal di perumahan Cendana, Batam Center, mengeluh kepada rekannya, kalau merasa sesak nafas. Korban pun langsung dibawa ke Rumah Sakit BP Batam di Sekupang.

Selama enam hari dirawat di rumah sakit, SA tak sadarkan diri. Hingga menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (24/05/2015) pukul 16.00 WIB.

"Korban tewas kamarin sore. Tadi pagi SA sudah dikebumikan di Tempat Pemkaman Umum (Taman Langgeng) Seipanas," ujarnya.

Editor: Dodo