Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sambil Bawa Balita, Perempuan Ini Nekat Selundupkan Ganja 10 Kilogram Lebih ke Batam
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 26-05-2015 | 15:12 WIB
ganja-erna.jpg Honda-Batam
Kasat Narkoba Polresta Barelang, Irham Halid menunjukkan barang bukti ganja yang diselundupkan Erna dari Aceh.

BATAMTODAY.COM, Batam - Ema (25), seorang ibu rumah tangga ini nekat mencoba menyelundupkan narkoba jenis ganja kering seberat 10,498 kilogram ke Batam. Namun upayanya langsung digagalkan petugas kepolisian yang bertugas di Pelabuhan Sekupang, Sabtu (23/5/2015).

Kasat Narkoba Polresta Barelang, Kompol Irham Halid, saat ekspos mengatakan, pengungkapan tersebut berawal dari kecurigaan anggotanya yang berjaga di pelabuhan terhadap gerak-gerik Ema. Begitu tiba di pelabuhan Sekupang dan keluar dari kapal, ia malah kembali masuk dalam kapal.

Melihat tingkahnya sambil membawa dua kantong plastik berisikan 11 paket ganja yang dibungkus berbentuk batu bata serta menggandeg anaknya, petugas langsug mengejar dan mengamankan Ema.

"Saat diperiksa, yang bersangkutan membawa ganja tersebut dari Aceh melalui jalur darat hingga ke Dumai. Dari Dumai baru naik kapal dengan tujuan Tanjugpinang. Tapi yang bersangkutan mengira saat kapal berhenti di Batam sudah tiba di Tanjungpinang, makanya keluar. Namun ia kembali masuk ke dalam kapal. Anggota curiga dengan gelagat tersangka dan diamankan," kata Irham, Selasa (26/5/2015) siang.

Modusnya lanjut Irham, ganja tersebut dimasukkan ke dalam dua kantong plastik bekas belanja di supermarket untuk mengelabuhi petugas. Selain itu, ia juga membawa anaknya yang masih berumur tiga tahun.

"Dari pengakuannya, ia diupah Rp 500 ribu per kilogramnya. Selain itu semua biaya perjalanan dan menginap di daerah tujuan, ditanggung oleh jaringannya yang berada di Aceh," tambah Irham.

Dari tiket kapal yang dibawanya, tujuan kapal dari Dumai memang langsung ke Tanjungpinang. Hal itu dilakukan untuk mengelabuhi petugas agar mengira tidak mungkin narkoba dibawa dari Tanjungpinang.

"Narkoba itu akan dipasarkan di Batam. Tapi dibawa ke Tanjunginang dulu untuk mengelabuhi. Di Batam nanti ada yang akan menampung kedatangan barang itu," jelasnya.

Selain itu, Ema diketahui melakukan hal serupa tidak hanya kali ini. Dia juga pernah membawa ganja dengan modus yang sama ke Jambi dan Palembang.

Sementara Ema sendiri mengaku nekat berprofesi sebagai kurir karena faktor ekonomi. Ditambah ia jugg sudah bercerai dengan suaminya. "Saya terpaksa seperti ini karena butuh biaya untuk hidup. Apalagi saya sudah bercerai dengan suami," pungkasnya.

Editor: Dodo