Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Pilkada, Aktivitas Fogging Meningkat, Nyamuk Pun Kian Kebal
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 23-05-2015 | 12:38 WIB
ilustrasi_fogging.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Batam - Jelang pemilihan kepala daerah, banyak bakal calon berlomba-lomba mencuri hati masyarakat. Salah satu caranya dengan melaksanakan fogging (pengasapan) secara gratis ke pemukiman-pemukiman penduduk dengan dalih memberantas demam berdarah dengue (DBD) dan malaria.

Namun, memberantas DBD dengan cara fogging bukan langkah tepat. Malah bisa berpotensi membuat nyamuk semakin kebal.

"Sebentar lagi nih banyak fogging jelang pilkada. Sebenarnya belum perlu dilakukan penyemprotan. (Penyemprotan) itu tidak perlu. Itu bikin kebal nyamuknya saja," ujar Sri Rupiati, Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kota Batam, Sabtu (23/5/2015).

Dia menjelaskan, fogging diperlukan setelah terjadinya kasus warga yang mengalami DBD tanpa sebab. "Kalau ada warga demam tanpa sebap dan itu gejala demam berdarah, maka kita lakukan pengecekan di beberapa rumah. Setelah diketahui ada jentik nyamuk, baru di-fogging," terangnya.

Sri mengaku dalam waktu dekat Dinas Kesehatan Kota Batam akan mengundang beberapa pengelola fogging. Sejauh ini baru terdapat 34 pengusaha fogging di Batam. Nanntinya mereka akan diberi penjelasan tentang tata tertib dan kapan pemakaian fogging itu dilakukan.

"Seperti di Surabaya, fogging di sana sering dilakukan,. Akibatnya, nyamuk semakin kebal," ujar Sri.

Karena itu, imbuhnya, proses fogging yang terlalu sering dilakukan membuat obat atau racun yang biasa digunakan sulit dicari. "Masyarakat juga harus tahu, bagaimana tata cara melakukan fogging. Kalau ada warga yang terkena demam tanpa sebap, langsung lapor Dinkes," ujarnya. (*)

Editor: Roelan