Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapal Baruna Permai 'Terbakar' di Tepi Laut, 13 Penumpang Berhasil Dievakuasi
Oleh : Habibi
Jum'at | 22-05-2015 | 16:40 WIB
kapal baruna terbakar dalam latihan.jpg Honda-Batam
Kapal Baruna Permai yang 'terbakar' di perairan Tanjungpinang, Jumat (22/5/2015). (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kapal feri Baruna Permai terbakar di perairan kawasan Tepi Laut Tanjungpinang, Jumat (22/5/2015). Diduga, kejadian kebakaran tersebut diakibatkan arus pendek sehingga menyebabkan arus balik yang mengakibatkan mesin kapal terbakar. Kepulan asap warna kuning di kapal terlihat jelas dari pinggir pantai.

Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Tanjungpinang dan TNI AL juga langsung sigap bergerak menyelamatkan para korban kebakaran. Sebanyak 13 penumpang yang terperangkap di dalam kapal berhasil dievakuasi.

Satu kapal Basarnas dan dua helikopter milik Basarnas serta TNI AL langsung membawa penumpang yang telah diselamatkan untuk dilakukan penanganan media yang dilakukan oleh tim medis dari TNI AL, PMI beserta Dinas Kesehatan.

Demikianlah hasil simulasi dalam latihan evakuasi medis udara di wilayah barat Indonesia dalam rangka mendukung tugas TNI AL yang dilakukan oleh Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut yang dilaksanakan di perairan kawasan Tepi Laut, Anjung Cahaya, Kota Tanjungpinang.

Wakil Komandan Pusat Penerbangan TNI AL,  Kolonel Laut pelaut Yuwono, mengatakan, tujuan kegiatan tersebut diadakan sebagai latihan para personel dalam mengevakuasi jika terjadi bencana yang darurat.

"Ini adalah program staf operasi penerbangan TNI AL yang langsung diperintahkan dari markas besar untuk melatih personel, sehingga terbentuk koordinasi yang baik antara semua pihak dalam evakuasi. Apalagi kejadian itu semuanya darurat, jadi semua pihak harus siaga," ujar Yuwono kepada pewarta.

Latihan tersebut melibatkan 167 personel Pusat Penerbangan TNI AL, Basarnas, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Tanjungpinang, serta PMI, dan 130 orang tim pendukung. Yuwono mengatakan, latihan tersebut juga dilakukan agar koordinasi seluruh stekholder dalam upaya penyelamatan sebuah musibah semakin solid dan kompak.

"Kegiatan ini adalah juga upaya penilaian kita terhadap personel, sehingga nanti dapat dievaluasi kembali dan segala kekurangan dapat diperbaiki dan menjadi personel yang benar-benar solid," ujar Yuwono. (*)

Editor: Roelan