Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ismail alias Cancap, Pejuang Pulau Berhala Ini Telah Berpulang
Oleh : Nurjali
Kamis | 21-05-2015 | 14:09 WIB
ilustrasi meninggal dunia.jpg Honda-Batam
Ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Ismail alias Ancap, sesepuh Pulau Berhala, yang juga tokoh masyarakat yang selama ini dikenal sangat dekat dengan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Muhammad Sani, meninggal dunia pada rabu (20/5/2015) sore sekitar pukul 16.00 WIB di kediamannya di Pulau Berhala. Cancap juga dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan agar Berhala kembali ke pangkuan Provinsi Kepri.

Kepala Desa Pulau Berhala, Encik Syarif, mengatakan Cancap merupakan satu-satunya warga Pulau Berhala yang cukup lama bermukim di pulau tersebut. "Beliau juga merupakan tokoh yang cukup berpengaruh dalam memperjuangkan Pulau Berhala sehingga tidak lepas ke Jambi karena pengetahuan sejarahnya tentang Pulau Berhala serta kedekatannya dengan beberapa tokoh penting di Kepri dan Lingga," kata Syarif.

"Beliau semasa hidupnya sangat mencintai pulau ini sehingga banyak tawaran untuk pindah sejak dulu selalu ditolaknya. Kita turut berduka cita dan memohon agar semua masyarakat Lingga tidak melupakan jasa datuk kita Cancap," imbuh Syarif.

Menurutnya, selama ini Cancap sering berkomunikasi langsung dengan tokoh di Kepri, salah satunya Gubernur Kepri, Muhammad Sani. "Beliau dikenal sebagai teman baik dari Pak Gubernur," ungkapnya.

Sementara itu salah satu perwakilan keluarga Cancap, Zulkarnain yang juga tokoh pemuda di Kecamatan Singkep Selatan, mengatakan, Cancap meninggal sekitar pukul 16.00 Wib pada usia 98 tahun karena sesak nafas. Pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB, Cancap sudah dikebumikan oleh keluarganya.

Sejumlah tokoh masyarakat Singkep dan Singkep Selatan turut hadir dalam pemakaman almarhum yang dimakamkan di Pemakaman Umum Pulau Berhala.

" Atok Cancap itu orangnya selalu terlihat bugar, sehingga dia tidak ada merasakan sakit apa-apa dan masih terlihat berjalan. Namun setelah sore hari usai sholat Ashar, dia terbaring lemas dan mengaku sesak nafas. Selang beberapa menit almarhum meninggal dunia," kata Joy, sapaan akrab Zulkarnain.

Sebagai tokoh masyarakat Desa Berhala yang cukup dikenal karena berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi ini, pihak keluarga, imbuh Joy, memohon agar kepada pihak-pihak yang selama ini mengenal beliau agar dapat dimaafkan jika ada kesalahpahaman.

"Kami juga memohon agar semua masyarakat mendoakan agar almarhum dapat diterima di sisi-Nya dan dipermudahkan segala amal dan ibadahnya," mohon Joy. (*)

Editor: Roelan