Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

YLKI Minta Pemerintah Awasi Beras 'Palsu' Masuk ke Batam
Oleh : Hadli
Rabu | 20-05-2015 | 11:00 WIB
ilustrasi beras - tangan.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net.

BATAMTODAY.COM, Batam - Yayasan Lembaga Komsumen Indonesia (YLKI) Batam minta Pemerintah Kota dan Badan Pengusahaan (BP) Batam mengawasi masuknya produk beras tiruan asal negara Tiongkok agar masyarakat tidak resah seperti yang ditemukan di wilayah lainnya di Indonesia.

"Sejumlah daerah sudah marak dan ditemukan beras tersebut. Jadi untuk Batam harus diantisipasi jangan sampai terjadi hal yang sama," kata Fachri Agusta, Ketua YLKI Batam, di Batam, Rabu (20/5/2015).

Sejauh ini, YLKI memang belum mendapat laporan dari masyarakat yang mengeluhkan beras tiruan berbahan kentang, ubi dan resin sintetis tersebut. Namun, jika sudah ditemukan beras berbahan resin sintetis dapat memicu kanker, tentunya sangat merugikan seluruh masyarakat sebagai konsumen.

"Tidak hanya pemerintah, masyarakat juga harus hati-hati dan segera melapor jika mendapatkan beras yang dibeli tidak seperti biasanya. Karena tidak menutup kemungkinan beras sintetis bisa beredar di Batam," terang  Fachri.

Dikhawatirkan, beras tiruan ini berhasil diloloskan oknum-oknum dan dioplos dengan beras asli. Seperti oplosan beras yang marak terjadi di Batam. Beras itu dicampur dengan perpaduan beras impor atau ilegal dengan beras lokal.

Ha itu diketahui setelah belasan ton beras impor ilegal asal Thailand yang ditimbun di salah satu gudang daerah Bengkong Dalam, milik anggota DPRD Batam, Firman alias Ucok Tambusai. Diduga beras tersebut akan dioplos, sementara Ucok membantah jika beras ilegal tersebut miliknya..

Sebelumnya, Badan Pengusahaan Batam menegaskan tidak ada kuota impor beras pada 2014 dan 2015 untuk Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam. (*)

Editor: Roelan