Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demo PLN Dibubarkan Paksa, Puluhan Warga, Anggota DPRD dan Wartawan Dipukuli Polisi
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 19-05-2015 | 19:49 WIB
btd-2015-05-19-21-10.jpg Honda-Batam
Anggota DPRD Tanjungpinang Genta Asmara saat mendapatkan perawatan intensif di RSAL Tanjungpinang.

‎BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Aksi demo massa aliansi masyarakat peduli PLN di kantor PLN Tanjungpinang, akhirnya berlangsung rusuh pada Selasa (19/5/2015) sore. Sejumlah warga, wartawan, dan bahkan anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Genta Asmara, dipukuli dan dipentungi anggota Polisi yang membubarkan paksa demo di PLN Tanjungpinang itu.


Pembubaran paksa aksi demo dilakukan anggota Polisi dari Sabhara dan Brimob sekitar pukul 17.30 Wib, saat massa hendak membubakarkan diri setelah adanya kesepakatan antara perwakilan pendemo dengan Manajer Cabang PLN, Majudin, dalam pertemuan di lantai II kanror PLN Tanjungpinang.

Akibat pemukukan, seorang wartawan media online, Hera, serta anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Genta Asmara, dan sejumlah warga lainnya terpaksa harus dilarikan ke RSUD dan RSAL Dr Midiyanto Suratani Tanjungpinang guna mendapat perawatan. Sementara sejumlah ibu-ibu dan anak-anak lainnya yang mengalami luka memilih untuk pulang.

Ucok, salah seorang warga yang mengaku menyaksikan aksi kebrutalan polisi dalam melakukan pembubaran demo, mengatakan, dirinya bersama anggota DPRD Kota Genta Asmara, berada di seberang jalan. Tiba-tiba anggota Brimob langsung menembakkan gas air mata.

"Di tengah pekatnya gas air mata, sejumlah anggota Brimob dan Sabhara langsung melakukan pembubaran paksa, bahkan memukul dengan warga dengan pentungan," ujarnya.

Saat itu, tambah Ucok, dirinya persis berada di samping anggota DPRD Genta Asmara. Dia pun mengaku melihat jelas Genta Asmara dipukul menggunakan batu oleh anggota Brimob, tepat di bagian kepala.

"Dia persis berdiri di samping saya. Ketika gas air mata ditembakan, dia meluk anaknya. Tapi tiba-tiba anggota Polisi lainnya sudah datang dan langsung memukulnya dengan batu," ujarnya.

Koordinator massa aliansi masyarakat peduli PLN, Rona Anda dan Andi Corry Fatahuddin mengatakan, pembubaran yang dilakukan Polisi terhadap sejumlah warga yang melakukan aksi demo di PLN Tanjungpinang, tanpa ada peringatan untuk membubarkan diri atau menyatakan jam aksi sudah selesai.

"Polisi membubarkan massa secara membabi buta. Ibu-ibu, anak-anak, ‎wartawan dan bahkan anggota DPRD pun dipukuli. Pembubaran ini sangat brutal dan membabi buta," ujar Andi Corry.

Hal yang sama juga dikatakan Rona Anda. Ia mengatakan, ketika menjelang magrib, sebenarnya aksi masa sudah mau membubarkan diri. Hal itu didasari pertemuan dengan Mahjudin dan koordinator demo, yang mengatakan kalau Kanwil PLN sedang berusaha berkoordinasi mengenai krisis listrik di Tanjungpinang.

"Tapi kami masih berada di lantai II kantor PLN, tiba-tiba anggota Polisi di bawah sudah bertindak membubarkan paksa masyarakat yang berdemo dengan cara brutal," pungkasnya.

Terkait dengan pembubaran demo secara brutal hingga mengakibatkan cederanya sejumlah warga, wartawan, dan anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Kapolres Tanjungpinang AKBP Dwita Kumu Wardana belum berhasil dimintai tanggapan.

Sementara sejumlah korban luka akibat pentungan dan pukulan Polisi masih dirawat secara intensif di RSUD dan Rumkital Dr Midiyanto Suratani Tanjungpinang.

Editor: Roelan