Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BP Batam Bakal Cari Solusi Soal Keluhan Warga Tembesi Buton
Oleh : Gokli
Selasa | 19-05-2015 | 13:05 WIB
bp-tembesi-buton.jpg Honda-Batam
Pertemuan perwakilan warga tembesi buton dengan pejabat BP Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan warga Tembesi Buton, Batuaji, menggelar aksi damai di Kantor BP Batam. Mereka meminta solusi agar lahan seluas 19 hektar yang sudah digarap warga sejak tahun 1990 tidak dialokasikan kepada pihak lain, seperti halnya PT Tunas Baru yang telah mendapat PL dari BP Batam, Selasa (19/5/2015) siang.

Setelah melakukan orasi, beberapa orang perwakilan warga dipersilahkan menyampaikan aspirasi langsung kepada pihak BP Batam. Dalam pertemuan singkat itu, pihak BP Batam berjanji akan mencarikan solusi terbaik atas keluhan warga yang merasa khawatir lahan garapan mereka dikuasai pihak lain.

"Kami harus sangat hati-hati dalam mengambil kebijakan. Jangan sampai melanggar aturan atau ketentuan yang sudah ada. Kami tetap berharap ada solusi terbaik untuk semua pihak," kata Kabid Humas BP Batam, Sulasmono, kepada perwakilan warga.

Selain itu, Kasi HAT BP Batam Deni Tondanu, menambahkan, aspirasi warga itu akan dilaporkan terlebih dahulu ke pimpinan BP Batam. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan rapat internal, dan hasilnya akan disampaikan kepada perwakilan warga.

"Kita semua harus tunduk terhadap aturan. Petugas kami akan melakukan pendataan ke sana (Tembesi Buton)," ujarnya.

Mengenai lahan garapan, lanjut Deni, BP Batam tak bisa asal memutihkan, seperti yang diminta warga dalam pertemuan itu. Sebab, sesuai aturan lahan yang bisa diputihkan yakni yang telah digarap warga sebelum Otorita Batam bediri.

Sementara lahan di Tembesi Buton, seperti yang disampaikan warga mulai digarap tahun 1990 - 1995. Artinya, permintaan warga untuk pemutihan lahan sangat tidak dimungkinkan. Namun solusinya tetap akan dicarikan sesuai data-data yang disampaikan oleh warga.

"Kami akan pelajari dulu tata ruang lahan di Tembesi Buton. Biar kita tahu peruntukannya," jelasnya.

Editor: Dodo