Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PLN Janji Sebelum Puasa Listrik di Tanjungpinang dan Bintan Akan Teratasi
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 19-05-2015 | 10:10 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - PT PLN (Persero) kembali berjanji ke Gubernur dan Kepala Dinas Pertambangan Kepri, mengenai permasalahan listrik di Tanjungpinang diyakini sudah akan teratasi sebelum bulan Ramadhan yang jatuh pada Juni 2015 ini. 

Hal itu dikatakan, Feby Joko Priharto selaku General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Riau kepada Gubernur Kepri Muhammad Sani, dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan, di Lantai 7 Gedung Graha Kepri Batam, Senin (18/5/2015).

Kepada Gubernur Kepri, Feby mengatakan, penyelesaian krisis listrik di Bintan dan Tanjungpinang, dilakukan dengan percepatan dan optimalisasi sumber kelistrikan melalui target jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. 

Dalam jangka pendek, Feby mengatakan tiga target optimalisasi pembangunan sarana Pembangkit ‎Listrik Tenaga Gas dengan kekuatan 6 MW di Tekojo-Kijang akan ditingkatkan menjadi 12 MW, dan akan beroperasi selama 24 jam, dengan target penyelesaian pada 12 Juni 2015. 

"Target kedua, yaitu percepatan pembangunan PLTMG Dompak dengan kapasitas 3 MW + 4 MW dan dijawalkan beroperasi secara bertahap mulai pertengahan Juni 2015. Dan target ketiga percepatan penyelesaian perbaikan PLTU Galang Batang, yang dijadwalkan beroperasi pada 16 Juni 2015 dengan kapasitas 10 MW‎," kata Feby didampingi Majudin selaku General Manager Cabang PT PLN (Persero) Kepri Selain Batam. 

Dalam rapat dan pertemuan yang juga dihadiri, Asisten Ekonomi Pembangunan Samsul Bahrum, Kadis Pertambangan dan Energi Rahminuddin, GM PLN Unit Instalasi Pembangkit (UIP-II) Robert Purba, Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha PLN Batam Ardian Cholid dan Manajer PLN Tanjungpinang Majudin‎, juga membicarakan percepatan pelaksanaan pembangunan listrik interkoneksi Batam-Bintan yang saat ini sedang dikerjakan. 

Terkait dengan interkoneksi listrik, Robert mengatakan, masih terdapat kendala, seperti proses dan prosedur mekanisme konsinyasi penyelesaian lahan empat tapak tower, yaitu untuk tower nomor 2, 3, 4 dan 14 yang masih diproses di Pengadilan Negeri Tanjungpinang. 

Kendala lain yang muncul termasuk adanya 10 tenaga kerja asing (VISCAS) yang sedang mengadakan pekerjaan jointing kabel laut dan kabel darat yang ditunda proses. Dalam kesempatan itu, Pemprov Kepri akan berkoordinasi dengan Pemko Batam, melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Batam untuk mempercepat proses perizinan, yang di dalamnya termasuk lima orang enjiner dari Jepang.

Sementara itu, untuk persoalan kepemilikan tapak tower nomor 7, 8, 9 milik PT Perumnas dan warga masyarakat, Gubernur Sani minta pekerjaan tetap dilaksanakan dengan terus berkoordinasi dengan instansi terkait.

Sani juga kembali menekankan agar listrik di Tanjungpinang tidak krisis lagi. Apalagi, dalam pertemuan awal Mei lalu, PLN berjanji tidak ada pemadaman listrik lagi. Tapi kenyataan di lapangan, listrik mati berkali-kali.

"Segera antisipasi. Jangan mati-mati lagi. Ini sudah mau Ramadhan," tegas Gubernur.

Terkait masalah proses konsinyasi di PN Tanjungpinang, Sani juga sempat menghubungi Kepala Pengadilan Negeri Tanjungpinang untuk mempercepat proses konsinyasi dimaksud.

Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Kepri, Rahminuddin mengatakan, Pertemuan dalam membahas Krisis listrik ini, mempertegas bahwa tower Tanjung Talok - Tanjunguban diperkirakan selesai pada pekan ketiga Juni ini.  Dengan demikian, pengaliran listrik ke Pulau Bintan diperkirakan bisa dimulai pada akhir Juni 2015. 

"Seluruh kegiatan ini diperkirakan dapat dienergize satu sirkit pada akhir Juni 2015 dan tegangan 150 kV akan sampai di gardu induk Tanjunguban, untuk selanjutnya disalurkan oleh area Tanjungpinang  melalui tegangan menengah 20 kV kepada masyarakat," kata Rahminuddin.

Target jangka panjang, tambah Rahminuddin, adalah tersalurnya semua listrik ke masyarakat. Target itu adalah penyelesaian interkoneski Batam-Bintan 150 kV dari gardu induk Tanjunguban sampai ke gardu induk Kijang. Targetnya diperkirakan sampai akhir 2016.

Editor: Dodo