Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Putri Hilang Diterkam Buaya Sungai Setajam
Oleh : Nur Jali
Senin | 11-05-2015 | 09:10 WIB
SAR-Buaya-Lingga.jpg Honda-Batam
Tim pencari yang menemukan celana Putri. Bocah ini hilang usai diterkam buaya di Sungai Setajam, Lingga.

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Seorang bocah berumur 10 tahun, Putri, hilang saat ikut ibunya ketika mencari kepiting di Sungai Setajam, Lingga. Hilangnya bocah itu lantaran diterkam buaya yang hidup di sungai itu.

Pencarian bocah itu terus dilakukan oleh sejumlah pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Namun sejauh ini, tim pencari baru menemukan celana yang digunakan gadis belia itu.

Kejadian ini bermula saat Putri bersama ayahnya Jafar dan ibunya Ni mencari kepiting. Keluarga yang merupakan Suku Laut warga Dapur Arang, Sesa Kelumu Kecamatan Lingga ini mencari kepiting di sekitar hulu sungai Setajam dengan menggunakan sampan pada Sabtu pagi (9/5/2015). 

Karena kondisi air pada waktu itu surut, Jafar menurunkan Putri dan ibunya di hulu sungai tepatnya di busung sungai (daratan /tumpukan pasir di tengah sungai) untuk mengurangi beban sampan agar dapat melewati air yang sedang surut.

Setelah diturunkan di lokasi tersebut, Ni, mencari kepiting di wilayah tersebut, sementara Putri yang hilang, sebelumnya asik bermain pasir. 

"Jarak Ni dengan anaknya sekitar tak sampai sepuluh meter, waktu Ni sedang mencari ketam dia mendengar suara di belakang dan dia langsung melihat putri di terkam buaya, dan dia langsung teriak panggil bapaknya, karna dia takut dengan buaya itu, dia tidak berani mendekat, namun karena jarak bapaknya cukup jauh sehingga ketika mendayung ketempat putri dan ibunya, anaknya sudah diseret oleh buaya itu," kata salah satu warga singkat menceritakan hal tersebut kepada BATAMTODAY.COM, Minggu (10/05/15). 

Sepasang suami istri ini terus mencari anaknya dengan berbagai upaya, namun usaha mereka tidak berhasil sehingga pada siang harinya sekitar pukul 13.00 WIB mereka naik ke darat dan melaporkan kepada masyarakat setempat untuk meminta bantuan.

Setelah mendapat informasi dari ayah dan ibu korban warga setempat melaporkan hal ini ke aparat setempat, dan sekitar pukul 14.00 WIB dilakukan pencarian dengan menyisir sekitar sungai. 

"Kami bersama aparat sudah menyisir sungai pada hari minggu semalam, dan sudah menemukan celana yang diyakini orang tuanya merupakan celana milik putrinya, di sekitar lokasi, namun tanda-tanda Putri sampai hari ini belum ditemukan, semalam pencarian berlangsung hingga sore hari yang dibantu sekitar seratus orang," kata Rian, salah satu warga setempat. 

Tim Pencari sempat lihat empat ekor buaya
Briptu Novi Candra Babinkambtibnas di Desa tersebut mengatakan, pada saat pencarian yang dilakukan oleh masyarakat pada malam hari di saat kejadian hari Sabtu malam para pencari ini sempat melihat empat ekor buaya yang sedang mengapung di sungai. 

"Waktu malam minggu kami turun dengan beberapa orang tetua di wilayah itu untuk mencoba mencari keberadaan Putri. Saat itu kami melihat empat ekor buaya mengapung di sungai tersebut, tapi kita tidak berani mendekat, setelah membawa senjata kita mencoba mendekat dan buaya itu menghilang," kat Novi Candra yang menjadi ketua tim pencari. 

"Saat ini kita kesulitan untuk melakukan pencarian, hal ini dikarenakan minimnya peralatan, yang kita miliki, tapi pagi ini kita akan mengupayakan membawa orang pintar atau pawang buaya, untuk melakukan ritual pencarian," ungkapnya. 

Hingga berita ini diturunkan tim masih menyisir lokasi dan areal pencarian semakin diperluas yaitu di sekitar hutan di lokasi tersebut.  

Editor: Dodo