Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Ramadhan, Makanan Impor Ilegal Banjiri Batam
Oleh : Ali/Dodo
Kamis | 07-07-2011 | 15:37 WIB
Makanan-Impor.gif Honda-Batam

Produk makanan impor yang membanjiri Batam. (Foto: Istimewa)

BATAM, batamtoday - Menjelang datangnya bulan Ramadhan yang tiba pada awal Agustus mendatang, produk makanan impor ilegal berbagai jenis dan merk membanjiri pasar Batam.

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Kepulauan Riau, I Gede Nyoman Suandi menyatakan membanjirnya produk makanan impor ilegal acap kali terjadi lantaran ulah oknum-oknum tertentu yang ingin menangguk keuntungan lebih di saat Ramadhan maupun datangnya Lebaran.

"Produk makanan impor ilegal itu dimasukkan dengan cara diselundupkan melaui pelabuhan-pelabuhan ilegal di sekitar Batam," kata Nyoman kepada batamtoday, Kamis, 7 Juli 2011.

Nyoman mengatakan modus penyelundupan ini menjadi langganan setiap tahun, namun dia mengaku bukan kewajiban dari institusi yang dipimpinnya untuk melakukan penindakan.

Langkah yang akan diambil pihaknya, lanjut Nyoman, akan melakukan koordinasi bersama instansi terkait agar dapat mencegah arus masuk barang secara ilegal. Selain itu, melakukan pengawasan lebih intensif menjelang puasa ini dengan adanya produk pangan yang membahayakan masyarakat di pasar maupun pusat perbelanjaan.

Nyoman berharap dengan adanya koordinasi, dapat terwujud kerja sama dengan instansi terkait untuk mencegah masuknya produk makanan secara ilegal. BPOM Kepri menjelang bulan puasa ini akan melakukan pengawasan esktra di lapangan, agar tidak ada lagi produk makanan yang mengandung borak dan formalin serta beberapa bahan kimia berbahaya lainnya seperti produk kemas ulang, makanan kadarluarsa yang dapat merugikan bagi kesehatan konsumen.

“Kami telah diperintahkan Balai POM untuk melakukan pengawasan lebih intensif. Kami juga sudah memperingatkan para pemilik produk untuk mengikuti aturan yang berlaku, karena kalau tidak kami akan ajukan pelanggaran tersebut ke pengadilan,” imbuhnya.