Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengusaha Hotel Bali Timbun Bakau, Masyarakat Taman Sari Resah
Oleh : Charles/Dodo
Selasa | 05-07-2011 | 17:26 WIB
Akibat_penimbunan_Bakau_Yang_Ditimbun_pihak_Sun_Rase_Hotel,_warga_Perumahaan_Taman_Sari_resah_dan_was-was_akan_Banjir.JPG Honda-Batam

Akibat penimbunan bakau yang dilakukan pihak Sun Rase Hotel atau Hotel Bali, puluhaan warga Perumahaan Taman Sari- Kluarahan Sejang mengaku resah dan was-was akan banjir

TANJUNGPINANG, batamtoday - Kendati Wali Kota Tanjungpinang telah mengedarkan surat edaran pelarangan bagi pengembang dan pengusaha untuk melakukan penimbunan hutan mangrove atau bakau di Kota Tanjungpinang, namun sepertinya hal itu dianggap angin lalu bagi pengusaha Hotel Bali. Demi mengembangkan dan memperluas sarana rekreasinya dengan membuat taman permainan baru berupa Water Boom, berhektar-hektar tanaman bakau di belakang hotel tersebut ditimbun pada Selasa, 5 Juli 2011.

Akibatnya, sebanyak 79 Kepala Keluarga (KK) masyarakat di Perumahan Taman Sari RT I/RW IV, Kelurahan Sei Jang mengaku resah dan was-was, akan terkena banjir sebagai dampak atas penimbunan  lahan bakau yang dilakukan pihak pengembang Sun Rise Hotel (Hotel Bali, red.) yang lokasinya juga berada di dekat hunian warga.

Ketua RT I Perumahan Taman Sari, Mussonip HS mengatakan sejumlah warganya mengaku resah dan was-was akan terkena banjir musiman setiap hujan turun, akibat berkurang dan sempitnya saluran pembuangan air saat datang hujan dari kawasan perumahaan Sei Jang ke lokasi perumahan mereka.

"Memang sejumlah warga, banyak yang mengadu dan merasa was-was atas penimbunan ini, karena akan mempersempit ruang gerak aliran air apabila setiap hujan turun. Sementara daerah perumahaan kami ini merupakan, dataran rendah, tempat aliran air dari perumahan Sei Jang, kalau hujan turun," kata Mussonip pada batamtoday.

Mussonip menambahkan, dari pengalaman sebelumnya, saat hujan turun serta pasang naik, sejumlah rumah di perumahan Taman Sari tersebut juga mengalami luapan air, hingga warga bersusah payah mengorek parit dan memperbaiki aliran air agar cepat terbuang ke laut.

"Nah kalau sampai ditimbun, otomatis, air dari dataran tinggi perumahaan Sei Jang akan menggenangi rumah warga yang ada di sini,"jelasnya.

Ditanya, apakah sebelumnya pihak pengembang Sun Rise Hotel, pernah melakukan musyawarah  atau pemberitahuaan pada warga terkait rencana penimbunan hutan mangrove di lokasi itu, Mussonip mengatakan, kalau hal itu memang pernah dilakukan, bahkan pihak hotel sempat meminta agar truk besar yang akan menimbun hutan magrove itu dapat lewat dari lokasi perumahan warga, namun oleh warga langsung ditentang dengan alasan jalan yang ada takut rusak.

"Kemarin itu, ada dikatakan, bahkan meminta agar warga mengizinkan jalan perumahan ini, digunakan sebagai jalan truknya untuk menimbun, dan saat itu warga, termasuk saya menentang, setelah itu, sosialisasi terkait penimbunan itu tidak ada lagi," ujarnya.

Di tempat terpisah, Arianto sebagai pengawas lapangan pelaksanaan penimbunan yang berusaha dikonfirmasi batamtoday terkait operasi penimbunan yang dilakukan, enggan memberikan tanggapan.

Dengan alasan dirinya kurang berkompeten memberikan komentar karena hanya merupakan pengawas lapangan. Arianto menyarakankan batamtoday agar dapat meminta tanggapan langsung pada manager operasional Sun Rise Hotel bernama Nirwan.

"Saya tidak berkenan memberikan keterangan, langsung saja ke manager operasional Sun Raise Hotel, atau Hotel Bali pak Nirwan besok, karena saat ini yang bersangkutan sedang ada acara keluarga," kilah Arianto.