Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata Menembak Tak Semudah yang Dibayangkan
Oleh : Gabriel P. Sara
Kamis | 16-04-2015 | 19:00 WIB
tisar_menembak.jpg Honda-Batam
Wartawan BATAMTODAY.COM saat menjajal kehandalan senapan SS2/V1 yang dipakai prajurit Yonif 134/TS.

BATAMTODAY.COM, Batam - Belasan wartawan di Batam antusias mengikuti latihan tembak bersama puluhan anggota Yonif 134/TS (Tuah Sakti) di lapangan yang berada di belakang markas batalyon tersebut, Kamis (16/4/2015)

Sebelum belasan wartawan melakukan pelatihan menembak yang berjarak 100 meter tersebut, terlebih dahulu mereka melihat aksi menembak yang dilakukan oleh puluhan anggota Yonif 134/TS.

Susudahnya, para wartawan pun diijinkan untuk melakukan latihan tembak dengan menggunakan senjata berjenis SS2/V1.

Sebelum melakukan penembakan, setiap wartawan yang mau menembak terlebih dahulu diarahkan bagai mana cara menembak dan cara memasukan peluru yang benar dan baik.

"Pertama harus kuasai senjata itu sendiri, kemudian posisi saat menembak, serta memasukan peluru itu sendiri. Jadi menembak itu tidak segampang yang kalian pikirkan. Sangat berisiko, dan harus membutuhkan konsentrasi yang tinggi," jelas Komandan Yonif  134/TS, Letkol Ucu Yustiana.

Saat senjata menyalak, ada beberapa wartawan yang 'keder' mendengarnya. "Ketika dengar bunyi tembakan senjata itu, saya merasa takut. Hati deg-degan. Tak berani saya menembak, saya cukup lihat saja dari jauh," kata Coki, salah satu wartawan.

Setiap wartawan diperbolehkan menembak sebanyak lima kali, dengan sasaran harus mengenai bilatan hitam yang berada dijarak 100 meter.

"Ternyata menembak dengan senjata jenis SS2/V1 tidak semudah yang kita lihat. Selain kekuatan memegang senjata, kita juga harus butuh konsentrasi untuk membidik sasaran. Pokoknya seru dan pengalaman sangat berharga bagi saya," kata Iklil Faiz, wartawan lainnya.

Begitu juga dirasakan Argianto, salah satu fotografer Batam. Awalnya ia merasa takut, karena penasaran, ia pun memberanikan diri untuk memegang senjata yang diperkirakan berat sekitar 4 kilogram tersebut.

"Awalnya takut, setelah diarahkan, makanya saya berani memegang senjata ini. Pokoknya seru dan sangat berharga bagi saya. Ini yang pertama kali saya pegang senjata dan langsung mempraktikkan menembak," ujar Argi.

Sementara itu, Ucu mengatakan, latihan menembak tersebut merupakan merupakan program untuk meningkatkan kemahiran dan kemampuan prajurit dalam menembak sasaran.

"Latihan menembak ini setiap triwulan, kalau hari ini hanya kompi Markas saja yang latihan menembak. Sementara dua kompi lainya, yaitu, kompi A dan kompi Bantuan latihan renang dan Yomodo (paduan dari Yudo dan Taekwondo). Ini latihan sistem rolling," jelas Ucu.

Editor: Dodo