Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Komisi III DPR Nilai Sarana dan Prasarana Polisi Air Polda Kepri Sangat Minim
Oleh : Surya
Kamis | 16-04-2015 | 12:42 WIB
Aziz_Syamsuddin.jpg Honda-Batam
Ketua Komisi III DPR Azis Syamsuddin

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Sarana dan prasarana Polisi Air di Kepulauan Riau (Kepri) sangat minim, khususnya di Kabupaten Natuna sebagai salah satu daerah terluar Indonesia yang berbatasan dengan tiga negara.


Hal tersebut terungkap dalam kunjungan spesifik Komisi III DPR RI ke Kabupaten Natuna, Senin (13/4/2015) lalu. "Kedatangan kami ke Natuna ini untuk menyerap aspirasi masyarakat serta pemerintah daerah setempat terkait permasalahan yang ada di Kepulauan Riau khususnya di Kabupaten Natuna ini,” ungkap Azis Syamsuddin,  Ketua Komisi III DPR.

Aziz menjelaskan bahwa dari diskusi yang dihadiri oleh Kapolda Kepulauan Riau, Amran Depari, Kepala KejaksaanTinggi Negeri Kepri, dan Bupati Natuna, Ilyas Sabli beserta jajarannya itu diketahui bahwa di daerah tersebut khususnya di Natuna tidak sedikit terjadi Trans Nasional Crime atau kejahatan lintas negara,salah satunya illegal fishing.

Sayangnya hingga saat ini pihak kepolisian mengaku masih belum bisa seutuhnya menumpas illegal fishing yang dilakukan oleh kapal dan nelayan asing.

Sebagaimana yang dipaparkan oleh Kapolda Kepri, Amran Depari, jumlah personil kepolisian di Provinsi Kepulauan Riau ini hanya berjumlah 4.500 orang.

Padahal wilayah ini ada sekitar 2.400 pulau dimana 400 diantaranya berpenghuni. Dengan begitu setiap pulau masing-masing hanya mendapat pengamanan dua personil polisi.

Tidak hanya itu, peralatan yang dimiliki kepolisian juga masih sangat minim. Bahkan di Kabupaten Natuna yang memiliki banyak pulau sendiri hanya ada satu dua kapal polisi. Tidak jarang polisi meminjam kapal warga untuk melakukan patroli laut.

Menanggapi hal tersebut, Aziz Syamsudin yang didampingi oleh anggota Komisi III lainnya seperti Nasir Djamil,Ali Umri, Andhika Hazruny, Dossy Iskandar mengatakan pihaknya akan segera mendiskusikan hal ini dengan pihak Polri.

"Agar ke depan dapat memberikan anggarannya pada program pembelian peralatan yang diperlukan para personil polisi sebagai garda terdepan  dalam menghalau para pencuri ikan dari negara lagi," katanya.

Menurutnya, patroli diperlukan tidak hanya untuk mencegah kegiatan illegal fishing di Natuna saja, tetapi juga menjaga kedaualatan karena Provinsi Kepri berbetasan dengan beberapa negara tetangga.

“Tidak hanya sekedar pencurian ikan, namun di situlah terletak martabat bangsa kita di mata negara lain. Oleh karena itu, sudah saatnya polisi yang berada di garda terdepan harus dipersenjatai dengan peralatan yang lengkap,” papar Aziz.

Editor : Surya