Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Defisit Luar Biasa, Pembangunan Megaproyek Water Front City di Anambas Mandeg
Oleh : Nursali
Rabu | 15-04-2015 | 19:39 WIB
Tengku_Mukhtaruddin_-_telunjuk.jpg Honda-Batam
Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtaruddin. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Megaproyek water front city (WFC) di Kabupaten Kepulauan Anambas terancam tak selesai. Sejak pengurangan dana perimbangan (DBH, DAK dan dana penyesuaian), anggaran di masing-masing kabupaten/kota se-Kepulauan Riau mengalami defisit hingga 65 persen dari asumsi dana bagi hasil.

Namun, Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtaruddin, memastikan bahwa pembangunan megaproyek lainnya seperti pembangunan bandara Letung, pembangunan kantor pemerintahan serta beberapa proyek jalan masih bisa dilaksanakan. Awalnya, kata Mukhtaruddin, dirinya berasusmsi akan mendapat DBH sebesar Rp450 miliar yang diprediksi mampu meng-cover seluruh pembangunan megaproyek tepat waktu.

Namun DBH yang diterima turun menjadi Rp370 miliar. Setelah itu muncul kembali Perpres Nomor 162 yang menyatakan Kabupaten Kepulauan Anambas dipotong lagi sebesar 63 persen sehingga turun lagi menjadi Rp135 miliar.

"Untuk tahun ini, seperti pembangunan water front city (WFC) tidak bisa dilanjutkan penimbunannya karena anggaran kita yang defisit," kata Mukhtaruddin kepada pewarta di Tarempa. Rabu (15/4/2015).

Ia mengatakan hal inilah yang menyebabkan beberapa kegiatan termasuk megaproyek di Anambas tak dapat dilaksanakan. "Inilah yang mengakibatkan banyaknya kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan tahun ini karena anggaran yang defisit luar biasa," katanya. (*)

Editor: Roelan