Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tragedi Pembunuhan di Anggrek Mas 3

Warga Diamond Palace, Juga Khawatir dengan Petugas Sekuriti
Oleh : Ali/TN
Minggu | 03-07-2011 | 11:23 WIB
rekon 1.jpg Honda-Batam

seorang Tersngka satpam perumhan Anggrek Mas 3 tampak sedang mempergakan sebuah adegan sebelum terjadinya pembunuhan atas diri Putri Mega Umboh di Blok A6 No 2 di perumhan tersebut.  (Foto: Deniz).

Batam, batamtoday - Warga Perumahan Diamond Palace, Batam Center. merasa khawatir dan was-was dengan para satpam yang berjaga di perumahan mereka. Pasalnya, bukan saja perumahan mereka berdekatan dengan Perumahan Anggrek Mas 3 dimana tragedi pembunuhan Putri Mega Umboh terjadi, tetapi juga karena para satpam yang berjaga di perumahan mereka juga berasal dari perusahaan yang sama dengan para satpam di perumahan Anggrek Mas 3, yang mana tujuh diantaranya telah dinyatakan polisi terlibat dalam kasus pembunuhan Putri.

"Jelas Kahawatir Mas, apa lagi, perusahaan pengamananya sama," ujar Saptono warga Diamond Palance Blok D bersama istrinya Susita kepada batamtoday, Minggu 3 Juli 2011. Adapun perushaaan penyedia jasa keamanan yang dimaksud Sapton adalah PT Zito Sasa.

Saptono mengaku belum merasa puas dengan penjagaan yang diakukan sekuriti dari PT Zito Sasa ini, dan belum sepadan dengan iuran keamanan dan iuran sampah sebesar  Rp340 ribu perbulan yang diungut pengelola kepada warga.

"Liat aja tuh mas, bukannya dia berga keamanan disini, dia malah mencuci motornya," ucapnya sambil menunjuk ke arah seorang satpam yang sedang mencuci sepeda motornya di ujung jalan blok D.

Keresahan juga dirasakan oleh warga blok C, meski mereka berada di luar areal, namun informasi tentang pembunuhan keji yang dlakukan tujuh anggota satpam Angrek Mas 3 itu tetap mereka ikuti perkembangannya.

"Iya saya ada dengar kejadian itu, tapi saya baru tau tiga hari kemaren  kalau sekuriti itu pernah berjaga di komplek ini juga, kita jadi takut, tapi nanti akan kita mnta sama pak RT untuk mempertanyakan ke pihak Devoloper tentang perusahaan penjaga keamanan di sini,"ucap Nita yang diaminkan Minah, dan Wiwin warga Blok C ini.

Meski katanya satpam disin ramah kepada warga sekitar, akan tetapi, Nita mengatakan akan tetap waspada. Karena informasi yang diterima melalui familinya di Anggrek Mas 3, bahwa selama ini seluruh sekurti di sana ramah, namun tidak terduga kalau semuanya hanya  tampak luar sja, jarena mereka juga yang melakukan pembunuhan yang tidak berprikemanusiaan itu.

"Saudara saya bilang mereka samah-ramah, tapi tidak disangka semuanya terlibat pembunuhan yang kejam," ucap Nita.

Di lain sisi, Syamsudin warga bolk C di perumnahan Diamond Palance sangat kawatir setelah terjadinya pembunuhan di Angrek Mas 3, pasalnya dalam satu minggu diirinya hanya dua hari berada bekerja di Singapura. Dan kekhawatiirannya ini akan dbicarakan bersama warga sekitar untuk meminta kepada perangkat RT dan RW mempertanyakan kepada pengelola, apa benar jasa pengamanan di Diamond ini terdaftar atau tidak.

"Saya sangat khawartir karena saya jarang di rumah, tapi tidak mungkin kalau saya sendiri, maka dari itu bersama warga sekitar akan drembukkan masalah ini," ujarnya.

Okta, sekuriti  yang sedang berjaga di Diamond  Palance bersama rekannya Muhammad M.D mengakui kalau Jasa Pengamanan tempat dirinya bekerja adalah PT Zita Sasa, dimana dalam melakukan aktifitasnya di bagi menjadi 3 shift.

"Iya saya bekerja dengan PT Zita Sasa, sama dengan rekan-rekan saya yang ada di Angrek Mas 3. Disini Kami berjaga dibagi tiga sgiff, dua pagi, dua sore dan tiga orang malam dari jam 10.00 WIB hingga pagi harinya," ujar Okta di pos portal depan gerbang Diamond Plance.

Sementara itu, Subekti ketua RT di Komplek Diamond ini tidak berhasil ditemui karena sedang berada di luar rumah.