Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

5 Kapal Pompong Barter Barang dengan Kapal Tongkang

Saparuddin Tewas Kena Tembak di Perbatasan Batam-Singapura
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Jum'at | 01-07-2011 | 14:31 WIB
pompang.jpg Honda-Batam

Deretan peraju pompong.

Batam, batamtoday - Saparuddin (35) warga Tanjung Buntung, Bengkong Laut, Batam tewas tertembak di atas kapal tongkang di laut perbatasan Batam dengan Singapura, Kamis, 30 Juni 2011 sekitar pukul 20.00 WIB. Peluru mengenai bagian pinggul sebelah kiri. Korban penembakan dan empat orang rekannya malam itu naik ke kapal tongkang untuk barter barang.

Informasi yang diperoleh batamtoday di Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) dari Joni Mawardi atau biasa dipanggil Eko, ketua RT di Tanjung Buntung, ada lima kapal pompong yang berangkat ke tengah laut dengan membawa barang-barang seperti rokok, minyak solar dan minuman kaleng untuk ditukarkan dengan besi. Saparudin bersama dengan empat orang rekannya berangkat satu pompong.

"Informasi yang kita tahu berdasarkan cerita, mereka barter barang dengan besi," kata Eko.

Tiba ditengah laut perbatasan Batam dengan Singapura, mereka mendekat kepada kapal tongkang dan naik ke atas kapal. Satu orang menunggu di pompong, sedangkan empat orang naik ke kapal tongkang termasuk Saparuddin. Saat itu, mereka mendapat peringatan agar tidak naik namun mereka tetap ngotot. Di atas kapal tongkang, ada tembakan dan mengenai Saparuddin.

"Ada suara bilang jangan mendekat, langsung ada tembakan, tidak tahu dari mana asal tembakan. Kapal tersebut juga tidak diketahui berbendera apa," ujarnya.

Mereka langsung kocar-kacir dan berusaha membawa Saparuddin kembali ke pompong untuk diselamatkan, sedangkan satu orang rekan mereka hingga kini tidak diketahui rimbanya.

"Satu orang kawan mereka hingga kini belum tau entah dimana, apakah jatuh ke laut atau masih di atas kapal tongkang," tuturnya.

Sekitar pukul 10.00 WIB Saparuddin yang telah luka parah dibawa ke Rumah Sakit Budi Rosari di Bengkong, namun dokter yang menangani mengaku tidak sanggup menangani karena luka cukup parah.

Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Batam. Namun nyawanya tidak bisa diselamatkan lagi. Sekitar pukul 12.00 WIB, jenasah Saparuddin dibawa ke rumah duka di Tanjung Buntung. Keesokan harinya, Jumat, 1 Juli 2011 pukul 10.00 WIB dibawa ke RSOB Sekupang untuk dilakukan visum