Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Angka Kematian Telah Mencapai 600 Ribu Orang

Masyarakat Harus Waspadai Demam Tifoid
Oleh : Sumantri/Dodo
Minggu | 26-06-2011 | 18:09 WIB
Demam_Tifoid_(Foto_1st).jpg Honda-Batam

Demam Tifoid (Foto 1st)

Batam, batamtoday - Masyarakat diminta mewaspadai demam tifoid, yaitu demam yang disebabkan oleh kuman di mana di seluruh dunia kasusnya mencapai 16 hingga 33 juta orang, dengan 500.000-600.000 kematian tiap tahunnya. Demam tifoid adalah penyakit infeksi menular yang dapat terjadi pada anak maupun orang dewasa. Juga merupakan suatu penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella typhi.

“Kuman masuk ke tubuh melalui makanan dan minuman yang tercemar, dan tertelan masuk ke dalam lambung. Seterusnya kuman masuk ke dalam usus dan mulai berkembang biak,” kata dr. Fanny dari Rumah Sakit Awal Bross Batam, kepada batamtoday, Minggu, 26 Juni 2011.

Konsultan penyakit tropik & infeksi di rumah sakit yang berada dibawah naungan Ramsay Healthcare Indonesia ini, menuturkan gejala demam tifoid terkadang menyerupai gejala demam berdarah (DBD). Selain itu, dr. Fanny juga mengungkapkan, gejala yang timbul pun bervariasi. Mulai dari yang ringan sampai dengan berat, diantaranya adalah demam di sore hari. Penanganan demam tifoid juga harus melalui pemeriksaan terinci oleh dokter.

“Terkadang dengan ringannya gejala demam tifoid, penderita atau keluarga penderita sering menganggap remeh dan enggan pergi ke dokter, gejalanya semakin serius seperti nyeri ulu hati, nyeri lambung, nyeri otot, diare, atau bahkan konstipasi. Selain itu juga ada sakit kepala, mual bahkan sampai muntah-muntah," tambah dr. Fanny.

Namun, lanjutnya, hal itu tidak akan terjadi apabila penanganannya dilakukan lebih awal dengan benar dan tepat. Pengobatan demam tifoid dengan gejala klinis jelas, sebaiknya dirawat di rumah sakit agar pengobatannya lebih optimal.

"Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi komplikasi dan pencegahan pencemaran atau kontaminasi,” ujarnya. Dokter Fanny menambahkan penyembuhan yang lazim dilakukan melalui istirahat total (bed rest). Pemberian nutrisi dan cairan yang cukup baik secara oral maupun parenteral. Cairan parenteral diindikasikan pada penderita sakit berat, ada komplikasi, penurunan kesadaran serta yang sulit makan.

“Cairan harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal. Diet mengandung kalori dan protein yang cukup juga perlu dilakukan. Terapi simptomatik dapat diberikan dengan pertimbangan untuk perbaikan keadaan umum penderita, yakni vitamin, antipiretik (penurun panas) untuk kenyamanan penderita terutama anak, dan antiemetik bila penderita muntah hebat. Sementara antibiotik diberikan apabila diagnosis telah dibuat. Antibiotik merupakan satu-satunya terapi yang efektif untuk demam tifoid,” ungkapnya.