Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Karyawan Sudah Laporkan Kasus Penganiayaan oleh Presdir PT YEB ke Polisi
Oleh : Harjo
Jum'at | 23-01-2015 | 15:42 WIB
PT_YEB_Lobam.jpg Honda-Batam
PT Yoshikawa Elektronik Bintan di kawasan industri Bintan Lobam. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Usman (40), karyawan di PT Yoshikawa Elektronik Bintan (YEB) Lobam, akhirnya melaporkan kasus penganiayaan yang dilakukan bosnya ke Polres Bintan. Dia sendiri mengaku masih trauma akibat penganiayaan itu.

"Sudah saya laporkan ke Polres Bintan dan tinggal menunggu proses di penyidik. Namun dengan kejadian tersebut sampai saat ini masih ada rasa trauma. Untungnya saat itu masih bisa menyelamatkan diri," kata Usman kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (23/1/2015).

Sementara itu, kasus pemukulan tersebut dinilai sebagai bentuk pelecehan warga negara asing yang sesuka hati kepada karyawannya. "Kenapa warga negara asing berani melakukan pemukulan, berarti sudah membaca kalau hukum di Indonesia sangat lemah. Kasus pemukulan lebih mengarah kepada sebuah pelecehan dan harga diri bangsa. Apalagi setelah melihat banyaknya WNI yang berada di luar negeri, justru sama-sekali tidak dihargai. Bahkan tidak heran minimnya perlindungan dari pemerintah," tegas Heri Sugianto, tokoh pemuda Bintan Utara.

Heri berharap kepada aparat penegak hukum bisa benar-benar menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Apa lagi WNA yang terkesan sudah berbuat sesuka hatinya terhadap para pekerjanya.

"Kita tidak menghendaki permasalahan ini semakin besar dan di besar-besarkan. Tetapi aparat penegak hukum sangat diharapkan agar bisa mengambil tindakan tegas dan tidak ada kesan justru terlalu melindungi WN asing memiliki kebiasan buruk," tambahnya.

Pemuda Kecamatan Serikuala Lobam, Supriyadi, menyebutkan apa yang terjadi di PT YEB agar jangan sampai terbiarkan dan pelakunya tidak di proses secara hukum karena ini sudah menyangkut perbuatan WNA terhadap masyarakat. Menurutnya, WNA yang masuk ke Indonesia harus patuh dengan hukum yang belaku dimana tanah yang dia pijak.

"Jangan sampai memancing kemarahan masyarakat lainnya, karena WNA sudah semena-mena bisa saja diartikan sebuah pelecehan terhadap harga diri karyawan yang menjadi korban dan daerah ini," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Usman (40), karyawan di PT YEB Lobam, mengaku telah dianiaya oleh bosnya, pada Rabu (21/1/2015) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Dia sendiri tak tahu alasan pemukulan yang dilakukan Presiden Direktur PT YEB, Su He Yoshikawa, itu di villa Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam,

"Apa masalahnya hingga pemilik perusahaan YEB  yang berkewarnegaraan Jepang langsung melayangkan pukulan secara membabi-buta ke bagian wajah saya. Sampai saat ini, saya tidak mengerti karena saat melakukan pemukulan, bos sambil bertanya apakah sudah membayar utang dan mendapatkan uangnya dari mana," ungkap Usman, Kamis (22/1/2015).

Usman menjelaskan, sebelum dipukul, salah seorang warga negara Jepang lainnya, sempat mengambil ponsel miliknya dengan alasan diperintahkan oleh pimpinannya.

Sementara itu Personalia PT YEB Lobam, Santi, yang dikonfirmasi, mengaku hanya mendengarkan informasinya ada tetapi tidak mengetahui secara persis. "Hanya mendengar selentingan kalau ada kasus pemukulan oleh bos YEB. Tetapi persisnya tidak mengetahui," ujarnya singkat. (*)

Editor: Roelan