Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tahun 2010, KPI Kebanjiran Pengaduan Siaran TV
Oleh : Redaksi
Rabu | 15-12-2010 | 15:00 WIB

Jakarta, batamtoday - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tahun ini kebanjiran pengaduan soal penyiaran yang ada di televisi. Tidak tanggung, sebanyak 20.000 pengaduan telah diterima sepanjang tahun ini, atau jika dilihat rata-rata lebih dari 54 pengaduan per hari. Angka ini mengalami peningkatan yang drastis jika dibanding pengaduan tahun sebelumnya yakni 7.500 pengaduan.

"Pengaduan ini kebanyakan mengenai konten 'infotainment' sekitar 80 persen," kata Ketua KPI Dadang Rahmat Hidayat, awal pekan ini.

Dari data yang berhasil dihimpun batamtoday, pengaduan terhadap siaran televisi dalam beberapa tahun terakhir memang mengalami peningkatan yang significant. Pada 2007 KPI menerima 1.300 pengaduan. Tahun berikutnya, yakni 2008 mengalami peningkatan sebanyak 269 persen menjadi 3.500 pengaduan. Sedangkan tahun 2009 jumlah pengaduan sebanyak 7.500 pengaduan. Angka ini pun mengalami peningkatan pada 2010 dimana prosentase angkanya mencapai 266 persen atau sekitar 20.000 laporan.

"Yang terkait pemberitaan hanya empat persen, namun yang dipermasalahkan adalah banyak penyiaran yang menonjolkan kekerasan dan konflik serta rekayasa. Biasanya nilai berita tinggi, tapi tidak mempertimbangkan aspek-aspek sosial lainnya. Lalu tidak jelasnya fakta dan opini," katanya Dadang.

Dadang menilai, kebebasan berekspresi dan informasi yang dijamin UU penyiaran belum dioptimalkan oleh lembaga penyiaran, padahal siaran-siaran yang ada harus mampu mencerdaskan bangsa, memberikan informasi yang benar dan memberikan hiburan yang sehat, bukan menyesatkan.

Ia juga mengaku UU Penyiaran yang ada pun masih "bolong-bolong", sehingga KPI tidak bisa secara luas mengatasi persoalan penyiaran. "Perlu juga ada sertifikasi dan kompetensi agar wartawan bisa menyiarkan beritanya yang lebih berkualitas," katanya.