Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Malaysia Berencana Wajibkan Pekerja Asing Bayar Biaya Deportasi Sendiri
Oleh : Redaksi
Selasa | 16-12-2014 | 12:29 WIB
tki_dideposrtasi_i_tpi.jpg Honda-Batam
Ratusan TKI yang dideportasi dari Malaysia ketika tiba di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia dipusingkan dengan keberadaan imigran gelap yang hampir saban tahun dideportasi. Kini, pemerintah Malaysia berencana untuk mewajibkan setiap pekerja asing untuk membayar uang deposito yang nantinya digunakan untuk mendeportasi mereka ke negara asal setelah kontrak kerja mereka selesai.

Pembayaran uang deposito tersebut akan dikelola oleh kedutaan masing-masing yang berada di Malaysia. "Setelah mereka selesai atau pemutusan hubungan kerja, uang tersebut akan digunakan untuk mendeportasi para imigran kembali ke negara mereka," kata Menteri Dalam Negeri Malaysia, Wan Junaidi, kepada harian lokal New Straits Times.

Dia mencontohkan, jika seorang pekerja menabung 50 ringgit per bulan, dalam tiga tahun akan terkumpul 1.800 ringgit.

"Jumlah ini cukup untuk membeli tiket pesawat untuk kembali ke negara mereka. Oleh karena itu, kita tidak akan menghadapi masalah biaya untuk deportasi, sekaligus mencegah membludaknya imigran yang ditahan," jelasnya.

Dia menegaskan, salah satu hal yang diperhatikan adalah bahwa aparat penegak hukum di Malaysia konsisten dalam menahan dan menangkap para imigran gelap. "Tapi, tidak jelas siapa yang akan menangani pemulangan setelah pekerjaan mereka berakhir? Pengusaha harus bertanggung jawab," katanya.

Dia menuturkan, jumlah imigran ilegal yang ditahan meningkat dari 33.917 orang pada tahun 2010 menjadi 49.133 tahun 2013 lalu.

Dia menyebut, negara-negara lain di sekitarnya Malaysia, seperti Filipina dan Indonesia memiliki perkembangan ekonomi yang rendah. "Orang-orang di pedesaan masih miskin. Mereka melihat Malaysia, khususnya Johor, Selangor dan Penang, sebagai hub kerja karena industri untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," katanya. (*)

Editor: Roelan