Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Belanja Online di Indonesia Bakal Terbesar di Asia Tenggara
Oleh : Redaksi
Kamis | 04-12-2014 | 09:10 WIB
e-commerce_header.jpg Honda-Batam
Ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - INDONESIA diprediksi akan memimpin ledakan belanja online di Asia Tenggara seiring melonjaknya layanan akses Internet dan lebih banyak investor yang menggelontorkan uang ke bisnis ritel yang berkembang pesat itu.

Para analis mengatakan, sama dengan Tiongkok beberapa tahun yang lalu, kawasan Asia Tenggara saat ini tengah mengalami peningkatan pesat akses web yang mulai mendorong perubahan mendasar kebiasaan belanja di kalangan kelas menengah yang terus berkembang.

Menurut sejumlah laporan Bank UBS, seperti dilansir AFP pada Rabu (3/12/2014), bisnis online di Asia Tenggara akan meningkat lima kali lipat pada 2020, dengan nilai USD35 miliar per tahun.

Bank tersebut menunjuk pada pertumbuhan ekonomi yang kuat di Thailand dan Filipina, khusunya Indonesia yang dinilai paling menjanjikan, meski saat ini mengalami perlambatan penjualan online dan penetrasi internet yang masih rendah. Perkiraan itu didasarkan pada keyakinan peningkatan jumlah pengguna internet, yang oleh lembaga konsultan Redwing, yang menyebutkan sekitar 125 juta orang akan online pada akhir 2015, dari 55 juta orang pada 2012.

"Ada kesempatan besar," kata Daniel Tumiwa, Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia, di Jakarta. "(Jumlah) kelas (di Indonesia) menengah adalah besar, sebagai kekuatan pendorong utama," imbuhnya.

Sejumlah ssitus belanja online di Indonesia sudah berkibar. Seperti Tokopedia, pada Oktober lalu telah mendapatkan suntikan dana investasi sebesar USD100 juta dari SoftBank Jepang dan perusahaan AS, Sequoia Capital.

Selain itu, banyak situs belanja online juga telah terbukti populer seperti Kaskus dan OLX, situs ritel termasuk cabang Indonesia dari Lazada, yang menempatkan diri sebagai Amazone-nya di Asia Tenggara.

Lazada sendiri didirikan pada 2012 dan beroperasi di enam negara Asia Tenggara, juga menarik minat investor. Lazada juga mendapat dana segar USD250 juta dari raksasa investasi di Singapura, Temasek. (*)

Editor: Roelan