Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Balita Korban Pencabulan oleh Ayah Kandung di Bintan Kondisinya Mulai Membaik
Oleh : Harjo
Senin | 24-11-2014 | 15:35 WIB
cabul_bintan.jpg Honda-Batam
Midrusa, pelaku pencabulan terhadap Melati, anak kandung sendiri, kini ditahan di Mapolsek Bintan Utara.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Melati (bukan nama sebenarnya) bocah berusia 4 tahun yang menjadi korban pencabulan Madrusi (43), ayah kandungnya, kini kondisinya mulai membaik sejak diamankan oleh Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak Daerah ( KPPAD) dan sejumlah lembaga usai melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Bintan Utara, beberapa waktu lalu.

"Kondisi fisik mulai membaik dan mentalnya berangsur pulih," kata Kanit Reskrim Polsek Bintan Utara Inspektur Dua Abdul Azis kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Senin (24/11/2014).

Di sisi lain ketiga saudara dari korban pencabulan tersebut, sampai sejauh ini memang masih menumpang ke tempat keluarganya, sambil menunggu ibu kandung korban yang saat ini masih bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia kembali pulang.

"Kami masih terus melakukan pendalaman kasus pencabulan yang dilakukan oleh tersangka utama. Mudah-mudahan dalam waktu dekat proses penyidikan yang dilakukan bisa segera selesai ," katanya.

Sebelumnya, kasus pencabulan dengan korban anak di bawah umur, lagi-lagi terjadi di Bintan. Kali ini Melati (bukan nama sebenarnya), yang masih berusia 4 tahun, justru jadi korban kebejatan Mi, ayah kandungnya sendiri.

Kasus pencabulan ini pun sudah dilaporkan KPPAD Kepri, Dinas Sosial, BPMP KB Bintan dan juga LSM Ketapang Kepri ke Mapolsek Bintan Utara, pada Selasa (18/11/2014).

Ully, Ketua LSM Ketapang Kepri, yang melaporkan tindakan pencabulan tersebut ke Mapolsek Bintan Utara, mengatakan bahwa kasus pencabulan yang menimpa korban yang merupakan warga Tanjunguban tersebut diketahui berdasarkan laporan dari masyarakat. Setelah dicek kebenarannya dan mewawancarai korban, barulah diketahui bahwa Melati mengalami pencabulan yang diduga dilakukan ayahnya sendiri.

"Kita dapat dari laporan masyarakat. Setelah kita cek ternyata benar dan mempertanyakan kepada pihak Puskesmas Tanjunguban di mana tempat bocah malang tersebut pernah berobat terkait keluhan sakit di kepala yang luka dan bernanah. Setelah di darah diketahui terkena penyakit herpes yang notabenya merupakan penyakit menular seksual, hal ini menimbulkan kecurigaan dan diketahui dari alat vital korban yang sudah tidak normal lagi kondisinya," terang Ully.

Dia mengaku sangat terkejut atas kejadian yang menimpa bocah tersebut. Akhirnya diketahui, Melati sudah lama dan berkali-kali menjadi korban pencabulan.

"Puskesmas Tanjunguban sudah lama mengetahui saat korban diantarkan tetangga untuk diperiksa dan pasti diketahui jelas pihak medis mengetahui jika bocah ini mengalami kekerasan seksual. Namun kenapa pihak puskesmas tidak melaporkan kepada dinas terkait padahal Kabupaten Bintan merupakan kabupaten dengan penghargaan layak anak. Kenapa petugas medisnya tidak paham hal seperti itu?" sesalnya.

Editor: Dodo