Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pesta Miras Berujung Ricuh di Baloi Kebun, Satu Tewas 8 Diamankan
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 14-10-2014 | 12:20 WIB
2014-10-14 13.51.03.jpg Honda-Batam
Plh Kapolresta Barelang Kombes Pol Yusri Yunus.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pesta minuman keras oleh sekolompok pemuda di kawasan Baloi Kebun, berujung pembunuhan dan pengeroyokan. Piter, salah satu dari 9 pemuda yang menggelar pesta miras tewas setelah mengalami penikaman oleh Hendrik, abang Zulfikar yang merupakan rekan Piter dalam pesta miras sekitar pukul 19.30 WIB, Senin (13/10/2014) malam.

Selain itu, Aspan, bapak Hendrik dan Zulfikar juga menjadi korban pengeroyokan oleh 7 orang rekan Piter yang ikut pesta miras, karena tidak terima kawannya ditikam oleh Hendrik. Begitu juga kos-kosan tempat Hendrik dan rumah Abdul Roni, abang Hendrik, ikut dirusak sekelompok pemuda itu.

Hingga saat ini, 7 pelaku pengrusakan rumah serta satu pelaku penikaman, Hendrik, sudah diamankan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Barelang untuk dimintai keterangan dan proses hukum lebih lanjut.

Pelaksana Harian (Plh) Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, mengatakan, kejadian berawal dari sekelompok anak muda yang terdiri dari sembilan orang melakukan pesta miras di pangkalan ojek kawasan tersebut. Diantaranya adalah Zulfikar, dan Piter.

Karena dipengaruhi minuman keras, akhirnya terjadi cekcok mulut antara Piter dan 7 orang rekannya dengan Zulfikar. Sampai akhirnya Zulfikar dipukuli oleh Piter dan rekan-rekannya.

"Mereka mabuk dan akhirnya terjadi adu mulut dan pemukulan terhadap Zulfikar oleh Piter dan rekan-rekan lainnya tidak dapat dielakkan," kata Yusri, Selasa (14/10/2014) siang.

Zulfikar yang dipukuli merasa tidak senang dan pulang. Zulfikar kemudian mengadukan kejadian tersebut kepada abangnya, Hendrik. Hendrik yang tidak terima adiknya dianiaya, langsung mendatangi lokasi pangkalan ojek tersebut.

"Tanpa basa basi Hendrik langsung menikam Piter menggunakan sangkur yang dibawa dari rumahnya. Piter ditikam di bagian perutnya," tambah Yusri.

Setelah menikam Piter, Hendrik kabur dan melarikan diri ke rumah abangnya, Abdul Roni yang masih berada di kawasan tersebut. Sementara 7 orang rekan Piter yang tidak terima, juga mengejar Hendrik.

Awalnya ketujuh rekan Piter mencari Hendrik ke indekosnya. Sampai di kos-kosan milik warga di sana yang bernama Suwandi, mereka hanya menemukan Aspan, bapak Hendrik.

"Bapak pelaku penikaman itu juga dikeroyok tujuh orang dan mengalami luka parah di bagian kepala. Bapak pelaku mengalami luka di kepala, seperti dipukul menggunakan kayu. Ia saat ini dirawat di RSBP Batam. Kamar kos Hendrik juga dirusak," tambah Yusri.

Setelah menyiksa bapak pelaku, tujuh orang ini kemudian mendatangi rumah Abdul Roni, abang Hendrik dan Zulfikar. Barulah di sana mereka mendapati keberadaan Zulfikar dan Hendrik. Tanpa pikir panjang, ketujuh orang ini langsung menyerang tiga kakak beradik ini dan merusak rumah tersebut.

Sampai akhirnya pihak kepolisian mendatangi lokasi dan mengamankan 8 orang, yang terdiri dari tujuh pelaku pengrusakan rumah dan pengeroyokan, serta satu pelaku penikaman.

Sementara itu, Piter yang menjadi korban penikaman meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah sekitar pukul 01.30 WIB, Selasa dini hari tadi, setelah dirujuk dari Rumah Sakit Awal Bros Batam.

Sedangkan Abdul Roni serta Zulfikar kini berada di Mapolresta Barelang untuk diperiksa sebagai saksi dan meminta perlindungan, takut terjadi penyerangan berikutnya. "Saat ini kita juga tengah melakukan pemeriksaan terhadap saksi, termasuk pemilik kos yang ditempati Hendrik, yakni Suwandi," pungkasnya.

Informasi yang didapat, Piter sudah dibawa oleh keluarganya setelah meninggal di rumah sakit. Korban direncanakan akan dimakamkan sore ini.

Editor: Redaksi