Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

RSUD Dabo Tak Punya Dokter Kandungan, Warga yang akan Melahirkan Dirujuk ke Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Kamis | 09-10-2014 | 14:40 WIB
pasien_dabo_di_rsud_tpi_.jpg Honda-Batam
Diniwati, pasien dari RSUD Dabo saat dirawat di ruang rawat inap kelas II Cempaka RSUD Tanjungpinang. (Foto: Habibi Kasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dabosingkep di Kabupaten Lingga tidak memiliki dokter kandungan. Alhasil, pasien yang hendak melahirkan di rumah sakit itu harus dirujuk ke RSUD Tanjungpinang.

Kondisi ini dialami oleh Diniwati, warga Singkep Barat yang hendak melahirkan. Dia terpaksa dilarikan ke RSUD Tanjungpinang karena fasilitas RSUD Dabo masih minim.

"Saya periksa kandungan istri. Kata mereka tidak bergerak cabang bayi yang ada di dalam. Mereka tidak melakukan tindakan medis karena tidak ada dokter dan alat kurang. Jadi kami dirujuk ke sini (RSUD Tanjungpinang, red)," ujar Sayidi, suami Diniwati, saat ditemui di RSUD Tanjungpinang, Rabu (8/10/2014).

Oleh karena itu, Sayidi terpaksa membawa sang istri yang telah mengandung selama 9 bulan bersama keluarga ke Tanjungpinang dengan menempuh empat jam perjalanan dengan kondisi gelombang yang tinggi dan membahayakan. "Yaa terpaksa, karena begitulah keadaannya," ujar Sayidi.

Sayidi mengaku memang selama ini jika ingin bersalin, warga Dabo Singkep selalu diarahkan ke RSUD Tanjungpinang. Namun, untuk persalinan normal tanpa gangguan medis biasanya dilakukan oleh bidan kampung.

"Kalau istri saya ini ada gangguan. Bayi di dalam perut tak begerak. Jadi, di sini diberikan perangsang katanya agar bergerak atau mudah keluar," ujar Sayidi.

Jabang bayi yang berada dalam kandungan Diniwati tersebut merupakan anak pertama mereka. Mereka sangat berharap ada keajaiban untuk anak tersebut sehingga dapat dilahirkan dengan selamat.

"Namun jika Tuhan berkehendak lain, ya kami ikhlas," ujar warga Langkap, Kecamatan Singkep Barat tersebut.

Sayidi juga berharap, Pemerintah Kabupaten Lingga segera mengadakan dokter kandungan. Pasalnya, untuk menyebrang ke Tanjungpinang sangatlah jauh dan ditakutkan ada kejadian yang tidak diinginkan.

"Kami sampai jam 11.30, berangkat dari pagi. Alhamdulillah tidak ada apa-apa. Kita berharap pemerintah menggesalah diadakan dokter di rumah sakit itu. Karena kami orang susah dan banyak orang susah lainnya. Ongkos ke sini, makan minum di sini, susah kalau harus dirujuk ke sini terus," ujar Sayidi.

Dari pernyataan dokter di RSUD Tanjungpinang, anak dalam kandungan Diniwati memang tidak bergerak. Pihak dokter memberikan rangsangan kepada Diniwati agar gampang melakukan persalinan.

Diniwati sendiri sempat dirawat di RSUD Dabo selama 1 hari sebelum dirujuk ke RSUD Tanjungpinang. Saat ini Diniwati dirawat inap kelas II ruang Cempaka RSUD Tanjungpinang. (*)

Editor: Roelan