Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BC Batam Bawa Gula ke Lab, Urusannya Apa?
Oleh : Tunggul Naibaho
Jum'at | 10-06-2011 | 18:07 WIB
gula_ok.jpg Honda-Batam

Ilustrasi

Batam, batamtoday - Kasi Intelijen Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU BC) Tipe B Batam, Salomon mengatakan pihaknya saat ini sedang membawa gula impor yang masuk per 1 Juni 2011 di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, ke laboratarium. Urusannya apa?

Diberitakan sebelumnya, ketika Komisi II DPRD Kota Batam dan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM (Disperindag dan ESDM) Pemkot Batam melakukan sidak ke pelabuhan Batu Ampar Kamis kemarin, 9 Juni 2011, menemukan kecurigaan adanya penyelundupan secara terang-terangan gula kristal pasir (GKP) sebanyak 2.250 ton yang diselundupkan bersama-sama dengan gula impor sebanyak 9,000 ton asal Thailand, sehingga total mencapai 11.250 Ton.

Anggota DPRD Komisi II, Yudi Kurnain, mengungkap temuanya tersebut kepada pers, Kamis, Juni 9 Juni 2011.

Namun hal tersebut dibantah Kasi Inteljen KPU BC Tipe B Batam, Salomon Vido Silitingan. Kepada batamtoday, dia mengatakan, sejauh ini proses impor sedang berjalan, dan hingga hari ini, Jumat 10 Juni 2011, kata dia, baru 4 kapal yang bongkar muat gula impor dengan total sekitar 8.700 ton gula.

Hal itu disampaikan Salomon kepada batamtoday pada hari ini, Jumat 10 Juni 2011 per SMS.

Salomon juga mengatakan pihaknya saat ini sedang membawa gula impor tersebut ke laboratarium.

"Hari ini gula dibawa ke lab (laboratorium, red). Sampai ada hasil disegel dan tidak akan dikeluarkan. Jumlah kapal yang masuk cuma 3. Total baru 5000-an ton. Jadi belum ada kelebihan jumlah," kata Salomon.
 
Ketika kepadanya ditanyakan apa kepentingan teknisnya, selain pemeriksaan dokumen yang sudah menjadi kewajiban pihak BC,  sehingga pihak BC Batam merasa perlu harus juga memeriksa gula impor tersebut ke laboratorium, Salomon menjawab melalui SMS, itu dilakukan untuk mengetahui jenis dan kadar gulanya.

"Untuk memastikan jenis dan kadar gula, karena gula industri dan gula rumahtangga berbeda kadarnya," jawab Salomon.

Namun ketika ditanyakan balik, bagaimana dengan hasil pemeriksaan dokumen impornya, gula industri (gula rafinasi) atau gula kristal pasir (GKP), Salomon belum juga menjawab hingga berita ini dipublish.

SMS yang disampaikan batamtoday kepada Salomon, "Cek dokumenya, bgm, rafinasi atau GKP?".