Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tiga Belia yang Dipekerjakan di Surya Bar Mengaku Akrab dengan Dunia Malam Sejak SD
Oleh : Harjo
Kamis | 25-09-2014 | 09:36 WIB
ilustrasi psk cilik.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Tiga belia asal Batam yang dijadikan pekerja seks komersial (PSK) di Surya Bar di lokalisasi Bukit Senyum (BS), Desa Lancangkuning, Kecamatan Bintan Utara, Bintan, ternyata sudah terbiasa dengan dunia malam. Bahkan, ketiga belia, masing-masing T (17), V (17) dan M (16), mengaku sudah mengenal hiruk-pikuknya dunia malam sejak mereka masih duduk di bangku SD di Batam.

Bukan hanya dunia malam, mereka juga sudah mengenal minuman keras dan obat-obatan, termasuk narkoba. "Sejak kami duduk di bangku SD, kami sudah biasa pergi ke tempat hiburan malam. Kami juga tahu minuman keras dan obat seperti pil. Itulah yang membuat kami lupa, sekolah pun menjadi malas sampai akhirnya kami putus sekolah," tutur T kepada BATAMTODAY.COM dengan wajah polos di Mapolsek Bintan Utara, Rabu (24/9/2014).

Karena sudah kenal dengan "dunia hitam" sejak kecil, mereka juga mengaku akrab dengan pergaulan bebas, termasuk seks bebas.

"Saya sudah tak perawan sejak masih duduk di bangku SMP kelas I. Pacar saya janji akan akan segera bertunangan. Tapi dia justru pergi," imbuh T.

Karena sudah terlanjur terperosok ke kehidupan seperti itu, T pun mengaku terbiasa dengan pergaulan hingga seks bebas tersebut dan semakin jauh dengan orang tuanya. Belia tamatan SMP ini mulai menjadi "penjaja cinta". Apalagi, rekan dekatnya juga mengalami masalah yang sama.

Berbeda dengan M dan V, kedua rekan T ini malah tak pernah menamatkan bangku sekolahnya di jenjang SMP di Kota Batam. Keduanya juga sudah tidak "gadis" lagi sejak masih di SMP. 

"Pertama, berhubungan (badan) dengan pacar. Tapi karena penasaran, coba dengan (pria) yang lain. Kalau pertamanya suka sama suka, tapi ternyata bia jadi pekerjaan yang bisa datangkan uang," tutur M.

Meski sudah mengenal dunia hiburan dan prostitusi, ketiganya tetap mengaku tidak untuk dipekerjakan sebagai PSK ketika ditawari bekerja di Surya Bar, yang berada di lokalisasi Bukit Senyum. Mereka mengaku hanya dijanjikan bekerja sebagai bartender dan memberikan hiburan seperti menyanyi dan menari bagi tamu bar yang datang, walaupun dalam praktiknya mereka bisa bernegosiasi sendiri dengan tamu yang meminta mereka untuk melayaninya.

Para belia ini juga mengaku pihak Surya Bar sendiri menyerahkan soal "tarif kencan" kepada mereka jika ada tamu yang butuh layanan tambahan. Hanya saja mereka tak melayani sembarang tamu, dan tergantung apakah mereka suka atau tidak.

Pun sejak berada di BS, memang juga mengaku tidak setiap malam mememberikan hiburan kepada tamu berupa tari erotis tanpa busana, termasuk tamu yang membooking. "Sewaktu menari, kami senang. Walaupun hanya ditonton, kami tetap diberi uang. Belum lagi ditambah saweran dari tamu. Jumlahnya lumayan banyak," kata M tanpa ada beban, yang diamini oleh dua rekannya. (*)

Editor: Roelan