Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Komisi I DPR akan Terjunkan Tim Investogasi ke Batam Selidiki Bentrok TNI-Polri
Oleh : Surya
Selasa | 23-09-2014 | 11:48 WIB
Tantowi yahya.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Komisi I DPR yang membidangi pertahanan dan keamanan akan mengirimkan tim investigasi ke Batam, guna mendalami penyebab bentrokan antara TNI-Polri yang dipicu kasus penggerebekan BBM jenis solar illegal milik PT Bintang Abadi Sukses.


Dalam bentrokan tersebut, empat anggota  TNI Batalyon Yonif Tuah Sakti menjadi korban tembak anggota Brimob Polda Kepulauan Riau (Kepri).

Wakil Ketua Komisi I DPR dari F-PG Tantowi Yahya di Jakarta, Selasa (23/9/2014) mengatakan, perlunya  mengirim tim investigasui i karena penyebab insiden itu masih simpang siur. Baik TNI maupun Polri memiliki versi masing-masing mengenai insiden bentrokan tersebut.
 
"Penyebab bentrokan masih simpang siur. Polri dan TNI mempunyai versi masing-masing. Oleh karenanya, besok Komisi I akan mengirim delegasi untuk mengetahui duduk persoalannya," kata Tantowi. 

Ketua DPP Golkar ini menambahkan, tim delegasi yang akan berangkat ke lokasi kejadian, hanya tim kecil yang terdiri dari dua sampai tiga orang. Terlepas dari hal itu, ia berharap dengan adanya tim gabungan TNI dan Polri yang tengah mendalami insiden tersebut bisa menenangkan situasi.
 
"Kami berharap tim gabungan TNI dan Polri yang sudah berada di sana dapat menenangkan keadaan sembari mencari penyebabnya," tuturnya.

Menurutnya, untuk tingkatan para pimpinan di tiap institusi baik TNI maupun Polri telah terjalin komunikasi yang baik. Namun untuk tataran di bawah, komunikasi perlu dijalin lebih baik. Mengingat keduanya memiliki jiwa saling simpati di antara anggota dan memegang senjata.
 
Lebih lanjut Tantowi menilai, konflik antara anggota TNI dan Polri lantaran komunikasi dari atas yang tidak sampai hingga tataran bawah. Dia menegaskan, jika persoalan di antara keduanya yang hingga sekarang belum tuntas menjadi faktor pemicu.

"Masalahnya di bawah, saya rasa komunikasi di bawah itu yang belum tuntas. Ini berarti ada masalah yang belum selesai ya itu belum tahu," ujarnya.

Markas Besar TNI AD (Mabesad) mengaku, belum menemukan penyebab pasti terkait insiden Batam. Disebut-sebut, bentrokan tersebut berpangkal dari aksi penggerebekan lokasi penimbunan BBM yang diduga dibekingi oknum TNI.

Menanggapi dugaan tersebut, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD, Brigjen Andika Perkasa belum memastikan penyebab insiden yang melukai empat anggotanya itu. "Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Makanya kami siap melakukan investigasi gabungan," katanya di Jakarta kemarin. 

Andika menjekaskan, KASAD Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo juga telah memerintahkan untuk melakukan investigasi kasus tersebut. Jika memang terbukti ada anggota TNI yang melakukan pembekingan, mereka akan diberikan hukuman yang sesuai.

"KASAD sudah menyampaikan agar tidak ada anggota kita yang melanggar hukum. Semua ada hukumannya untuk itu," jelasnya.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab bentrok antar keduanya. Pihak TNI maupun Polri tengah melakukan pengusutan untuk mengungkap kasus ini. "kita telah bentuk tim yang akan bersama-sama Polri melakukan investigasi di lokasi," ujarnya.

Hari ini, KASAD Gatot Nurmantyo dijadwalkan ke Batam untuk memimpin tim investigasi TNI melakukan insiden bentrokan antara TNI-Polri yang dipicu penggrebekan BBM solar ilegal.

Editor : Surya