Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Miliki Teknisi Mesin yang Setia, Pengusaha Gelper Ini Raup Ratusan Juta Rupiah Per Hari
Oleh : Hadli
Sabtu | 20-09-2014 | 12:41 WIB
gelper.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Di saat Polresta Barelang dan Polda Kepri gencar melakukan tindakan penutupan sejumlah area gelanggang permainan (gelper), namun di balik perjudian ketangkasan elektronik itu terdapat beberapa titik lokasi yang diyakini beromset ratusan juta per hari yang masih melenggang beroperasi. 

Kesuksesan pemilik gelper meraup omset puluhan hingga ratusan juta rupiah, selain dikarenakan banyaknya pemain, juga tergantung pada kesetiaan para teknisi mesin permainan. Ya, teknisi inilah yang merancang sistim sebuah mesin agar tak mudah ditaklukan para pecandu gelper.

"Kalau teknisinya tak jago, amsiong lah para pengusaha gelper," kata pria yang merupakan teknisi mesin permainan kepada BATAMTODAY.COM, belum lama ini.

Bocoran informasi dimana saja mesin yang telah 'diolah' teknisi alias mekanik sangat tidak diharapkan pemilik dan pengelola gelper. Masuk akal, karena melalui mesin-mesin permainan berjenis Doraemon, Fish Hunter dan sejenisnya inilah mengalir pundi-pundi rupiah untuk para pengusaha.

Dari penelusuran, terdapat satu lokasi gelper diantara terbesar di Batam. Lokasi di Star Trade Center (STC) Mall, Sekupang ini disebut milik Bambang Suherman atau yang dikenal dalam dunia judi di pulau berbentuk kalajengking dengan nama Tuatao.

"Saya heran kenapa di lokasi ini tidak tersentuh. Padahal sudah jelas ada unsur perjudian di gelper ini. Itu (transaksi) terjadi setiap saat. Apa karena omsetnya ratusan juta per hari," kata sumber yang minta namanya dirahasiakan.

Saat membuka bisnis gelper, kata sumber, Tuatao bergandengan tangan dengan Jap Hau di mall tersebut. Namun, di tengah perjalanan, atau lebih kurang lima bulan mendapat keuntungan besar, Jap Hau memilih 'main sendiri' dengan membuka lokasi gelper di Hotel Gideon, Windsor tanpa sepengetahuan Tuatao. 

Informasi Jap Hau bekerjasama dengan pemilik atau pengelola Hotel Gideon akhirnya sampai ke telinga Tuatao. Tak terima dengan sikap Yap Hao, Tuatao akhirnya memutuskan untuk mengoperasikan gelper di STC Mall seorang sendiri.

Meski baru sebulan Jap Hau buka gelper di Hotel Gideon, sebelum digerebek aparat Polda Kepri beberapa waktu lalu, pria yang juga terkenal dengan bisnis VCD bajakan ini ternyata sudah meraup untung besar. 

Kembali ke Tuatao. "Raja Gelper" ini disebut tidak hanya mengoperasikan arena permainannya di STC Mall, namun di Sky Villa juga dioperasikannya. Dari lokasi ini, Tuatao juga memiliki keuntungan yang besar. Dua lokasi gelper milik Tuatao disebut beromset mencapai Rp300 juta per hari. 

"Teknisinya itu setia. Karena mendapat semua fasilitas rumah dan mobil mewah. Beda dengan pemilik gelper pinggiran, teknisinya itu tidak dapat kesejahteraan, makanya informasi di mesin mana aja yang sudah disetelnya bisa 'meledak'. Pemain gelper bahkan bisa sampai menang Rp50 juta," kata sumber itu lagi. 

Tidak hanya sampai di situ perjudian yang ditekuni warga kelahiran Tanjung Balai Karimun ini. Di rumahnya, kawasan Baloi, disebut sumber juga dijadikan lapak perjudian untuk kalangan atas. Namun bukan mesin ketangkasan yang diaktifkan, melainkan permainan batu (mahyong) atau sejenisnya. 

Untuk aktivitas permainan perjudian ini, berlangsung ketika antar pemain sudah membuat kesepakatan. Paling sering lapak digelar di hari Sabtu dan Minggu atau hari libur. 

Sebagai tuan rumah, Tuatao memperoleh keuntungan berupa uang yang dimasukkan para pemain ke dalam tong yang jumlahnya bisa puluhan juta per hari.

Editor: Redaksi