Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Temuan Dewan dan Disperindag dan ESDM Batam

Pengimpor Gula Juga Selundupkan Gula
Oleh : Ali/TN
Jum'at | 10-06-2011 | 09:41 WIB
Gula-1.gif Honda-Batam

Gula Impor - Kedatangan 9 ribu ton gula impor asal Thailand ke Batam berbanding terbalik dengan kebijakan Kementerian Perdagangan RI yang menghentikan impor gula sejak 15 April 2011 lalu. (Foto: Dodo)

Batam, batamtoday - Komisi II DPRD Kota Batam dan Dinas Perindustrian,Perdagangan dan ESDM (Disperindag dan ESDM) Pemkot Batam menemukan fakta di lapangan telah terjadi penyelundupan terang-terangan sebanyak 2.250 ton gula yang dimasukan secara bersama-sama dengan 9,000 ton gula impor asal Thailand melalui pelabuhan Batu Ampar, Batam, pada 1 Juni 2011 lalu.

Temuan tersebut didapat Dewan dan petugas Disperindag dan ESDM Pemkot Batam ketika melakukan sidak ke palabuhan Batu Ampar, Kamis kemarin, 9 Juni 2011.

Atas temuan tersebut, anggota DRPD Batam, Yudi Kurnain, menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib untuk melakukan penyidikan atas temuan gula impor yang melebihi kuota tersebut. Meski Yudi tidak menyebut secara langsung itu adalah penyelundupan, namun Yudi menyatakan menyerahkan kasus tersebut kepada polisi untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan.

"Yaa, kita lakukan sidak siang tadi, dan kita temukan adanya impor melebih kuoata sebanyak 2.250 rton, Kita serahkan sepenuhnya kepada polisi," ujar Yudi Kurnain pendek kepada batamtoday ketika dihubungi kemarin malam. Kamis 9 Juni 2011 per telepon.

Seperti diberitakan sebelumnya sebanyak 9.000 ton gula impor asal Thailand masuk ke Batam pada Rabu, 1 Juni 2011 melalui pelabuhan Batu Ampar pada 1 Juni 2011, meski kran impor gula telah telah ditutup per 15 April 2011 oleh Kementerian Perdagangan Republik.

Namun dari hasil sidak anggota dewan dan juga petugas Disperindag dan ESDM Batam, ternyata kuota impor yang sudah diberikan Badan Pengusahaan (BP) Batam di luar ketentuan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, yakni sebanyak 9.000 ton, mungkin dirasa para pengimpor gula masih kurang banyak, sehingga diselundupkanlah sebanyak 2.250 ton bersama-sama dengan 9.000 ton impor yang legal, demikian ujar sumber batamtoday.


"Mungkin masih kurang dirasa orang, tukh, jaddi yaa begitulah moral pengusaha kita, importir iya, penyelundup iya, juga," kata sumber kepada batamtoday pagi ini, Jumat 10 Juni 2011.

Sumber batamtoday tersebut menyebutkan bahwa ada enam perusahaan yang mendapat kuota impor untuk 9.000 ton yang masuk awal bulan ini, yaitu, PT BHM 1950 ton, PT PK 1500 ton, PT PKB 500 ton, PT SKM 500 ton, PT PKM 2250 ton, PT PSM 2250 ton.

Sementara itu belum ada keterangan resmi dari KPU Bea dan Cukai Batam, tentang menyusupnya 2.250 ton gula bersama-sama dengan 9.000 ton gula asal Thailand pada  1 Juni 2011 yang lalu.