Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lima Tahun Terakhir, RSUD Tanjunguban Sudah Rawat 80 Pasien HIV dan AIDS
Oleh : Harjo
Selasa | 16-09-2014 | 15:24 WIB
dr_Darfius_Kepala_Klinik_TB_dan_HIV_RSUD_Tanjunguban.jpg Honda-Batam
Kepala Klinik TB dan HIV RSUD Kepri Tanjunguban, dr Darfius.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepri Tanjunguban, sedikitnya sudah merawat sekitar 80 pasien yang positif terjangkit virus HIV dan AIDS sejak lima tahun terakhir. Dari data yang terangkum, pengidap penyakit mematikan tersebut, paling besar diderita oleh para usia produktif atau usia 20-35 tahun.

"Sejak lima tahun terakhir jumlah pasien yang positif terjangkit virus HIV/AIDS sudah mencapaik 80 orang dan lima diantaranya sudah meninggal dunia," ungkap Kepala Klinik TB dan HIV RSUD Kepri Tanjunguban, dr Darfius kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Selasa (16/9/2014).  

Darfius menerangkan jumlah pasien yang sudah terdeteksi posistif terjangkit virus HIV tersebut, diperkirakan baru sebagian kecil yang terdata. Mengingat di daerah ini memang ada lokasi yang rawan penularan berisiko virus tersebut, seperti dari para Pekerja Seks Komersial (PSK) dan yanng pernah berhubungan dengan para mereka yang sudah positif. 

"Kalau sudah pernah berhubungan dengan para pengidap HIV/AIDS, memang beresiko tertular kepada pihak lainnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut tentunya, sebaiknya tidak berhubungan dengan PSK atau pemakaian Narkoba melalui jarum suntik yang sangat berisiko penularannya," katanya. 

Darfius, menambahkan tengah masyarakat sampai saat ini para pengidap HIV/AIDS masih dijadikan stigma negatif dan bahkan bisa dikucilkan di tengah masyarakat. Seharusnya hal tersebut tak perlu terjadi, karena selain penularan tidak semudah yang pikirkan masyarakat. Penderita juga harus diberikan semangat oleh keluarga dan masyarakat setempat. 

"Kepada keluarga atau masyarakat, seharusnya tidak memberikan stigma negatif, apa lagi mengucilkan pengidap HIV/AIDS, tetapi harus diberikan dorongan dan semangat agar para pengidap bisa terus berjuang untuk keluar dari penyakit yang dideritanya. Walaupun sampai sejauh ini, memang belum ada obat yang bisa menyembuhkan secara total, kecuali untuk bertahan lebih lama," terangnya.

Editor: Dodo