Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapten Kapal Ini Tewas Saat Asik Pijat di Nagoya
Oleh : Romi Chandra
Senin | 15-09-2014 | 14:14 WIB
jasad_babe.jpg Honda-Batam
Jasad Abu Bakar alias Babe, saat disemayamkan di RSBK Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Meski telah dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), nyawa Abu Bakar (62) tetap tidak bisa diselamatkan. Pria tua yang diketahui kapten kapal KLM Muara Hinayah itu tewas saat melakukan pijat di Javana Massage, di Komplek Nagoya Busines Centre Blok V Nomor 12, Senin (15/9/2014) pagi.

Belum tahu penyebabnya secara pasti, namun korban meninggal diduga telah minum obat kuat dan pergi dugem ke tempat hiburan malam sebelum datang ke tempat pijat sekitar pukul 07.00 WIB.

Pantauan di rumah sakit, korban yang sudah tidak bernyawa sebelumnya berada di ruang observasi Unit Gawat Darurat (UGD) dan dibawa ke kamar jenazah. "Rencana sebentar lagi akan dibawa ke RSBP Batam di Sekupang," kata salah satu sekuriti rumah sakit.

Menurut keterangan Rafika, karyawan Javana Massage yang ikut mengantar ke rumah sakit mengatakan, saat kejadian ia tengah bersama korban di salah satu kamar pijat di lokasi tersebut. "Babe (sebutan akrab korban) kapten kapal. Setiap turun kapal pasti pijat di tempat kami. Saat kejadian dia bersama saya," kata wanita paruh baya tersebut, Senin siang.

Pengakuan Rafika, ia tengah memijat korban yang tidur di atas kasur. Namun saat proses pijat, korban tiba-tiba langsung turun dari tempat tidur. Begitu sampai di lantai, ia langsung jatuh dan tergeletak sambil mengeluarkan buih dari  mulut.

"Babe datang sekitar pukul tujuh pagi dan pengen yang mijat saya. Karena saya sedang mandi, babe nunggu dulu bentar, setelah itu baru saya pijat dia. Tapi pas lagi pijat, babe malah turun dari tempat tidur dan langsung tergeletak di lantai. Dari mulut keluar buih gitu. Dia kejang-kejang sambil gigit lidah," terang Rafika.

Melihat kondisi korban semakin parah, Rafika langsung memanggil rekan-rekannya dan juga pemilik lokasi pijat tersebut. Karena kondisi korban tak kunjung membaik, dan bahkan tak sadarkan diri, pihak lokasi pijat memutuskan membawa korban ke rumah sakit.

Ketika ditanya apakah sebelum dipijat apakah korban menenggak obat kuat, Rafika mengaku tidak tahu. Namun korban sempat mengatakan kalau dia sebelum datang ke tempat pijat, pergi ke lokasi PSK dan bertemu pengelolanya. Di sana ia ditawari bercinta dengan salah satu wanita seharga Rp800 ribu.

"Babe cuma bilang kalau dia habis dari tempat mami-mami. Babe ditawarkan main sama anggota seharga Rp800 ribu. Babe cuma bilang itu. Saya tak tahu apakah 'main' atau tidak. Tapi dari sikapnya, seperti Babe juga habis dugem. Setiap turun kapal, dia pasti seperti ini," jelas Rafika.

Sementara Kapolsek Lubukbaja, Kompol I Dewa Nyoman ASN di lokasi mengatakan, pihaknya mash melakukan penyelidikan terkait kematian korban. "Begitu kita sampai di TKP, korban sudah dibawa ke rumah sakit. Jadi kami belum mendapat keterangan pasti terkait korban," kata Kapolsek.

Dalam kamar, lokasi korban melakukan pijat, ditemukan celana korban dalam kondsi tergantung di dinding. Selain itu, juga ditemukan rokok dan kacamata korban di atas meja. "Intinya masih kita selidiki. Anggota sudah ada yang di rumah sakit," pungkas Kapolsek.

Editor: Dodo