Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ledakan Disebut dari Parasut Signal Roket

Ledakan di SPBU Tembesi Ternyata Bukan Bom Rakitan
Oleh : Romi Chandra/Gokli
Sabtu | 13-09-2014 | 20:01 WIB
IMG_20140913_124927.jpg Honda-Batam
Kanit Reskrim Polsek Sagulung, Ipda Rasmen Simamora, memperlihatkan barang bukti ledakan di SPBU Tembesi yang menyerupai bom rakitan. (Foto: Gokli/BATAMTODAY.CO)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ledakan di SPBU samping Top 100 Tembesi, Sagulung, yang sempat membuat resah warga ternyata bukan berasal dari bom rakitan. Ledakan tersebut ternyata berasal dari parasut signal roket, yang biasa dipakai untuk keluarkan sinyal SOS.


"Setelah kita lidik bersama dengan Jibom dari Gegana, itu bukan bom rakitan, tapi parasut signal roket," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Didik Efrianto, kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (13/9/2014) malam.

Ia juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak KPLP, signal SOS ada dua macam, ada yang pakai parasut dan ada yang tidak. "Ini yang jenis parasut, mas. Yang jelas, sekarang kita sedang selidiki siapa yang menghidupkannya," ujar Didik.

Intinya, tambah Didik, sekarang siapa yang telah meledakkan signal SOS tersebut masih dicari tahu dan diselidiki. "Diharapkan masyarakat tidak resah, karena tidak ada ledakan bom. Itu hanya pemberi sinyal SOS kapal," pungkasnya.

Pernyataan Kasat Reskrim Polresta Barelang ini meluruskan pernyataan Kanit Reskrim Polsek Sagulung, Ipda Rasmen Simamora, yang sebelumnya membenarkan temuan bom rakitan yang meledak di SPBU Tembesi.

"Masih kita selidiki, pengawas SPBU yang menemukan bom itu sudah kita mintai keterangan," ujar Rasmen yang terjun ke lokasi sesaat setelah ledakan yang sempat menghebohkan itu.

Dijelaskan Rasmen, pihaknya sudah mengamankan barang bukti, berupa sisa bom rakitan yang meledak tersebut. Hasil pengamatan polisi, kata dia, di dalam lubang pipa itu ada sejenis mesiu yang kemungkinan besar menimbulkan suara ledakan dan percikan api.

"Suara ledakannya kecil aja. Cuma ada asap dan percikan api," ujarnya.

Hasil pengamatan BATAMTODAY.COM, dari barang bukti yang diamankan Polisi, kain putih yang dijadikan parasut terlihat dijahit dengan rapi. Empat tali parasut dihubungkan dengan rantai panjang sekitar 30 centimeter. Sementara rantai itu dihubungkan dengan pipa jenis aluminium yang di dalamnya terdapat serbuk diduga mesiu.

"Kita belum bisa memberikan kesimpulan, masih kita lakukan penyelidikan," tutup Rasmen.

Sebelumnya, warga di sekitar SPBU samping TOP 100 Tembesi dihebohkan oleh ledakan yang diduga bom rakitan, Sabtu (13/9/2014) sekitar pukul 10.30 WIB. Tak ada korban jiwa, namun suara ledakan sempat membuat geger para pengunjung di SPBU tersebut.

Material diduga bom rakitan itu meledak di lokasi SPBU, tepatnya di atas spandek cucian motor. Material tersebut dirakit menggunakan pipa jenis aluminum sepanjang 11 centimeter dan diameter sekitar 3,5 centimeter, yang diterbangkan menggunakan parasut kain berwarna putih.

Pengawas SPBU, Muhlisin, kepada wartawan menceritakan, material diduga bom rakitan berparasut itu diketahui setelah mendengar suara ledakan dan percikan api di atas spandek cucian motor. Saat itu, kata dia bersama karyawan lain pihaknya langsung memadamkan percikan api menggunakan racun api.

"Begitu ada suara ledakan, saya langsung dipanggil pengunjung. Saya lihat ada percikan api langsung kami padamkan pakai racun api," kata dia, ditemui di lokasi.

Menurutnya, orang yang pertama mengetahui kejadian itu seorang pengunjung bernama Romeono warga Tanjung Kertang, Galang. Saat itu, lanjut Muhlisin, Romeono sedang antre melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Romeono sempat lihat ada dua parasut kecil yang terbang dari belakang SPBU. Satu jatuh di atas spandek cucian motor, dan satunya lagi terbang ke arah rumah warga," jelas Muhlisin, menceritakan pengakuan Romeono, saat itu.

Setelah dipadamkan, lanjut Muhlisin, jajaran Polsek Sagulung langsung turun ke lokasi. Selain melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), aparat Polsek Sagulung juga mengamankan barang bukti.

Editor: Redaksi