Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Siswa Berkelahi, Wali Kelas dan Sekolah Pelnusa Dinilai 'Lepas' Tanggung Jawab
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 13-09-2014 | 17:32 WIB
siswa pelnusa.jpg Honda-Batam
Sl, anak Jhoni Liem yang mengalami luka akibat insiden perkelahian dengan teman sekolahnya.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Johan Liem, salah satu orangtua siswa sekolah Pelita Nusantara (Pelnusa) Tanjungpinang mengaku kesal dan sangat menyayangkan sikap guru dan Kepala Sekolah Pelita Nusantara (Pelnusa) serta orangtua Ad (6), siswa kelas 3E SD Pelita Nusantara, yang terlibat insiden perkelahian dengan anaknya berinial Sl.

Johan menilai wali kelas, kepala sekolah dan orangtua Ad terkesan lepas tangan dan tidak bertanggung jawab atas luka dan hancurnya kacamata milik Sl ketika berkelahi dengan Ad. Akibtanya, Sl mengalami luka dan cacat di bagian bawah mata sebelah kanan, akibat tertusuk pecahan kaca mata ketika dipukul oleh Ad. 

"Awalnya saya tidak terlalu mempermasalahkan kejadian ini, walaupun anak saya sudah cacat, dan saya bawa berobat, serta kacamatanya pecah. Tetapi dengan sikap orangtua Ad anak yang berkelahi dengan anak saya, serta wali kelas dan Kepala Sekolah Pelnusa yang terkesan tidak bertanggung jawab, membuat kita sebagai orangtua siswa sangat kesal," kata Johan Liem, akhir pekan lalu.

Dari keterangan anaknya, kejadian perkelahian itu diawali dengan saling ejek di kelas, sekitar pukul 14.00 WIB pada Jumat (5/9/2014) lalu. Dari saling mengejek, dua siswa SD itu menjadi berkelahi dan saling baku pukul. 

Akibatnya, Ad, memukul muka dan kaca mata Sl anak-nya hingga pecah, yang mengakibatkan rangka dan kaca mata Sl yang pecah melukai bagian bawah mata muka anaknya selebar setengah centimeter. Saat itu Sl pun segera dilarikan ke rumah sakit, untuk mendapat perawatan medis, dan akibat luka di wajahnya, Sl sempat tidak bisa masuk sekolah.

"Memang perobatan, semuanya ditanggung asuransi, karena memang dari sekolah ada asuransinya, namun yang menjadi keberatan saya, pihak orang tua Ad yang sebelumnya, menyatakan akan mengganti kacamata anak saya, malah mengatakan keberatan dengan kata-kata yang tidak mengenakan," ujar Johan. 

Selain itu, kata Johan, dirinya dan pihak orangtua siswa yang memukul anaknya, memang sudah pernah bertemu yang difasilitasi wali kelas dan kepala sekolah Pelnusa. Dalam kesempatan itu, pihak sekolah malah menyalahkan anak Jhoni.

"Malah, anak saya dipindahkan dari kelas 3E ke kelas lain, sedangkan orangtua Ad, saat memberikan uang Rp400 ribu untuk mengganti kacamata anak saya yang rusak, sambil mengatakan "sangat berat untuk memberikan uang itu," dan akhirnya saya kembalikan," kata Johan.

Terpisah, wali kelas Ad dan Sl, dua siswa Kelas 3E, Miss Oni, yang dikonfirmasi BATAMTODAY.COM, terkait dengan permasalahan tersebut hingga saat ini belum dapat memberikan keterangan. Nomor ponsel Miss Oni, yang berusaha dihubungi wartawan juga tidak aktif. 

Editor: Dodo