Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Besok, Kantor Kesehatan Pelabuhan Karimun Gelar Simulasi Penyebaran Ebola
Oleh : Khoiruddin Nasution
Kamis | 11-09-2014 | 07:54 WIB
rapat_ebola_karimun.jpg Honda-Batam
Rapat kordinasi antarinstansi terkait pada Rabu (10/9/2014) di ruang rapat gedung KKP. (Foto: Khoiruddin Nasution/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjungbalai Karimun pada Jumat (12/9/2014) besok berencana melakukan simulasi penanggulangan penyebaran virus Ebola di pelabuhan domestik dan internasional Karimun. Tindakan itu dilakukan untuk mengantisipasi setelah adanya pasien di salah satu rumah sakit di Sumatera Utara yang diduga dan belum positif tertular virus Ebola.

Rencana tersebut telah disepakati dalam rapat kordinasi antarinstansi terkait pada Rabu (10/9/2014) di ruang rapat gedung KKP yang terletak di jalan Poros itu. "Jumat nanti kita akan melibatkan seluruh stakeholder untuk melakukan simulasi di pelabuhan Parit Rampak Karimun," terang Sarifuddin Saragih, Kepala KKP Tanjungbalai Karimun, kepada BATAMTODAY.COM, di sela rapat.

Menurutnya, rapat hari itu membahas teknis pelaksanaan simulasi yang dilakukan pada Jumat besok di pelabuhan roll-on roll-out (roro) Parit Rampak Karimun. Nantinya akan dirumuskan instansi mana yang akan menangani penderita yang diduga positif terserang virus Ebola.

"Dulunya penyakit ini ditularkan dari monyet ke manusia. Namun sekarang sudah dari manusia ke manusia," terangnya.

Bahkan, awalnya orang yang terkena virus Ebola ini tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi virus tersebut. Namun 14 hari kemudian, orang yang tertular tersebut akan mengalami gejala mual, muntah, batuk dan gangguan pencernaan.

"Pada dasarnya virus ini menular melalui kontak langsung. Hanya  dari bersin saja virus tersebut bisa masuk melalui lubang pernafasan dan berkembang biak di dalam tubuh kita," terangnya.

Dia menjelaskan, jika kekebalan tubuh manusia tersebut tinggi  maka proses inkubasi virus tersebut di dalam tubuh akan memakan waktu yang lama. Sehingga dia berpesan agar selalu mengonsumsi makanan bergizi.

"Karimun masih aman, karena tidak langsung berhadapan dengan Afrika Barat. Bahkan Karimun terbentengi dengan adanya negara tetangga Singapura dan Malaysia," terangnya mengakhiri.

Pantauan BATAMTODAY.COM, peserta rapat kordinasi tersebut berjumlah 30 orang dari masing-masing instansi. Di antaranya, Kantor Kesyahbadaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II TBK, Kodim 0317/Tanjungbalai Karimun, Lanal, Imigrasi kelas II, Bea dan Cukai, Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun.

Seperti diketahui, pasien suspect virus Ebola berinisial NN, mengembuskan napas terakhirnya dinihari kemarin saat menjalani perawatan di RSUP H Adam Malik, Kota Medan, Sumatera Utara.

Jenazah NN tidak dibawa ke rumah duka di Tanjung Morawa, Deliserdang, melainkan ke mushalla yang tak jauh dari rumahnya. Jasadnya langsung dimakamkan dini hari kemarin sekira pukul 02.00 WIB.

Sementara itu, tim dokter RSUP H Adam Malik belum bisa memastikan NN positif terjangkit virus Ebola. Hasil diagnosa sementara, ia menderita malaria berat (malaria palsifarum).

NN diduga terjangkit virus Ebola karena dia baru saja kembali dari Nigeria, endemik virus tersebut. NN bekerja di salah satu perusahaan mi instan di negara Afrika itu. Ia dirawat di RSUP Adam Malik Medan sejak Minggu 7 September dini hari, setelah dirujuk dari RSU Lubuk Pakam, Deliserdang. Sebelum itu, dia sempat dirawat di RSU Haji Medan. (*)

Editor: Roelan