Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bantah TNI AL Bekingi Pencurian BMKT di Bintan

Danlantamal IV Tanjungpinang Janji Tindak Tegas Anggotanya Jika Terlibat Pencurian Harta Karun
Oleh : Charles Sitompul
Minggu | 31-08-2014 | 21:24 WIB
danlantamal_iv_tpi_laksma_sulistiyanto.jpg Honda-Batam
Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama Sulistiyanto. (Foto: Charles Sitompul/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama Sulistiyanto, membantah anggotanya terlibat dalam pencurian harta karun barang muatan kapal tenggelam (BMKT) di wilayah Karang Haliputan, Bintan Timur, Kabupaten Bintan. Dia juga membantah jika jajarannya ada yang 'disewa' untuk mengamankan aksi pencurian tersebut.

Kendati demikian, jenderal bintang satu ini berjanji akan mendalami dan mengusut secara tuntas jika ada oknum anggota TNI AL yang ikut bermain atau membeking pencurian harta karun BMKT di perairan Pulau Numbing, Bintan, itu.

"Tidak benar TNI AL ikut 'berpesta pora' atau membekingi pencurian harta karun di sana. Jika ada anggota yang menjadi beking atau terlibat, maka akan kita tindak secara tegas. Dan atas adanya laporan ini, saya juga akan melakukan pengecekan dan pendalaman," ujar Sulistiyanto menjawab konfirmasi BATAMTODAY.COM, siang tadi dan baru diklarifikasi pada Minggu (31/8/2014) sore.

Dia menjelaskan, ukuran kapal patroli keamanan laut (Patkamla) Lantamal IV relatif kecil sehingga agak sulit untuk menjangkau sampai ke perairan laut Karang Haliputan. Selain faktor cuaca yang sering berubah buruk, juga karena jarak tempuh kawasan perairan itu relatif jauh mencapai 50 mil laut dari Kijang, Bintan Timur.

"Setahu saya, tidak ada anggota Patkamla yang sampai patroli ke kawasan Karang Haliputan. Selain jauh, kondisi cuaca dan situasi kapal Patkamla sendiri," ujarnya.

Dia menambahkan, dalam melakukan pengawasan, khususnya mengenai pelayaran, pencurian ikan serta pencurian harta karun BMKT, TNI AL akan bersinergi dengan unsur KRI yang lewat atau beroperasi di wilayah tersebut.

"Dan sementara ini, yang bisa kita lakukan adalah melakukan pengawasan dengan menunggu setiap kapal yang lewat di lokasi-lokasi kunci jalur yang digunakan sejumlah penyelam liar yang lewat menuju Karang Haliputan. Dalam pengawasan, anggota TNI AL melakukan pemeriksaan muatan kapal. Jika ditemukan muatan BMKT, kita akan tangkap dan proses, dan BMKT yang diamanakan kita serahkan ke instansi yang berhak seperti dinas kebudayaan dan cagar budaya," pungkasnya.

Sementara itu, Sulistiyanto membenarkan adanya penangkapan satu unit kapal nelayan KM Anugerah Baleno di kawasan perairan Bintan Timur, Kijang, pada Jumat (29/8/2014) lalu. "Saat ini sedang didalami. Tapi kelihatanya tidak ditemukan muatan BMKT. Saat ini kapal beserta nakhodanya masih diamanakan di Lantamal IV," ujarnya.

Menurut Sulistiyanto, kapal itu diamankan karena dicurigai membawa muatan BMKT saat melintas keluar dari jalur perairan Karang Haliputan. "Mengenai proses hukum akan didalami," pungkasnya lagi. (*)

Editor: Roelan