Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sambut Hari Lingkungan Hidup se-Dunia

KPLA Poltek Batam Tanam 1.000 Pohon Mangrove di Pulau Bakau
Oleh : Ali / Dodo
Sabtu | 04-06-2011 | 12:52 WIB

Batam, batamtoday - Memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, Komunitas Pecinta Alam (KPAL) Politeknik Negeri Batam bersama Koperasi Nelayan Barelang (KNB), Minggu 5 Juni 2011 esok melakukan penanaman sebanyak 1.000 pohon Mangrove di Pulau Bakau. 

Agenda rutin KPAL yang menjadi kegiatan setiap tahun ini dilakukan mengingat kondisi bakau di kawasan Pulau Batam, Rempang dan Galang (Barelang) sangat memperhatinkan, akibat perbuatan penebang liar yang tidak memperhatikan ekosistem laut.

"Pohon bakau sangat bermanfaat bagi alam. Sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian alam kami merasa perlu melakukan penanaman pohon ini," ujar Farid Rahman, Ketua KPAL saat melakukan peninjauan Pulau Bakau beberapa waktu lalu bersama tim KNB, Sabtu 4 Juni 2011.

Peninjauan ekosistim bibir pantai, bersama nelayan Pulau Bakau yang ikut serta melakukan penanaman mangrove, dilanjutkan dengan melakukan diskusi yang menyayangkan bukan hanya kepada penebang liar namun juga kepada pihak yang melakukan penimbunan bibir pantai.

"Di Batam, Rempang dan Galang (Barelang) kondisi bakaunya kondisinya sudah memprihatinkan. Karena bukan hanya penebang liar yang tidak memperhatikan kondisi alam, perusahaan di sini juga melakukan pembabatan bakau untuk melakukan penimbunan atau reklamasi," ucap Antonius, Ketua KNB yang diamini oleh nelayan lainnya.

Sehingga, lanjutnya, aktivitas generasi muda yang memperhatikan lingkungan ini juga mendapat dukungan penuh dari KNB. Antonius juga berharap, kegiatan ini berjalan secara berkesinambungan. Jadi bukan hanya kegiatan yang berlangsung setehun sekali. Bahkan dirinya juga berharap kepada seluruh elemen ikut mendukung serta melakukan penghijauan pesisir pantai Batam -Barelang.

"Kita harus bersama-sama menjaga ekosistem laut, karena perbandingannya satu batang pohon tertanam, seribu pohon telah dirusak, dengan alasan pengembangan pembangunan," ucapnya.